Mohon tunggu...
Darren Andrew Widjaya
Darren Andrew Widjaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hanya seorang pelajar biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasionalisme dalam Anak Muda

30 November 2023   14:28 Diperbarui: 30 November 2023   14:46 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Saya mencintai negeri indah dengan gugusan ribuan pulaunya sampai saya mati dan menyatu dengan tanah tercinta” - Donny Dhirgantoro, 5 cm

Lahirnya golongan terpelajar setelah adanya politik etis merupakan salah satu faktor pendorong lahirnya pergerakan nasional serta tumbuhnya jiwa nasionalisme. Lahirnya jiwa nasionalisme semakin bertumbuh ketika organisasi Budi Utomo lahir pada tanggal 20 Mei 1908. Selain membantu tumbuhnya nasionalisme di Indonesia Budi Utomo juga merupakan organisasi modern pertama di Indonesia.

Menurut KBBI, nasionalisme memiliki arti paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri (semakin menjiwai bangsa Indonesia). Menurut Hans Kohn, nasionalisme adalah suatu keadaan atau pikiran yang mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan untuk negara. Bagi Boyd Shafer, nasionalisme itu multi makna, hal tersebut tergantung pada kondisi objektid dan subjektif tiap bangsa. Bagi saya sendiri, nasionalisme memiliki arti kecintaan terhadap tanah air yang menjunjung nilai persatuan dan kesatuan.

Dari waktu ke waktu, nasionalisme semakin lama akan semakin mendorong adanya persatuan dan kesatuan. Bisa dilihat setelah 20 tahun dari lahirnya nasionalisme persatuan dan kesatuan mulai berkembang melalui Sumpah Pemuda. Melalui Sumpah Pemuda semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia semakin terasa. Perjuangan bangsa Indonesia semakin bersatu dalam perjuangannya. Melalui Sumpah Pemuda nasionalisme juga semakin tumbuh tidak hanya dikalangan pemuda tetapi semua golongan.

Namun, seiring perkembangan zaman setelah 78 tahun kemerdekaan, dapat dilihat bahwa jiwa nasionalisme dari generasi muda semakin pudar. Contohnya, banyak generasi muda yang tidak hafal lagu kebangsaan tetapi hafal lagu-lagu barat, k-pop, dan lain-lain. Kedua, generasi muda juga lebih mengagumi dan membeli produk luar negeri dibandingkan produk lokal. Ketiga, banyak yang menjalankan upacara bendera tanpa memberikan penghormatan terhadap esensi “upacara bendera”.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab lunturnya nasionalisme di kalangan generasi muda ini. Pertama, rendahnya pemahaman mengenai perjuangan para pahlawan dalam memperoleh kemerdekaan Indonesia di masa lalu. Hal ini mengakibatkan generasi muda cenderung tidak menghargai pengorbanan para pejuang kemerdekaan kita. Kedua, pengaruh arus globalisasi dan modernisasi yang membuat gaya hidup ala Barat lebih dikagumi oleh generasi muda, sehingga mereka mulai melupakan budaya dan tradisi lokal yang seharusnya mengandung nilai-nilai nasionalisme tinggi. Faktor lainnya adalah banyaknya hiburan dan informasi budaya asing dari internet dan sosial media yang banyak menyita perhatian generasi muda dibandingkan konten lokal.

Sebenarnya setelah melihat beberapa penjelasan di atas bisa dilihat bahwa menghargai nasionalisme dan rasa persatuan nasional memiliki arti penting. Menghargai nilai-nilai nasionalisme dan rasa persatuan berarti sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas perjuangan para pahlawan dalam memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Menghargai nilai-nilai tersebut juga berarti menjaga serta memperkuat identitas dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi yang kencang, juga sebagai perekat bangsa yang majemuk agar tetap bersatu sebagai satu kesatuan. Nasionalisme yang tinggi akan membuat kita memberikan yang rebaik bagi tanah air tercinta.

Teman-teman pelajar, kita adalah generasi yang akan meneruskan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kunci pertahanan kemerdekaan ada di tangan kita, yaitu generasi muda. Generasi muda merupakan penerus bangsa yang harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa kita.

Dua contoh nilai penting yang harus kita tanamkan dalam jiwa kita adalah semangat nasionalisme dan rasa persatuan. Nasionalisme artinya kita mencintai tanah air kita, Indonesia. Kita rela berkorban demi kemajuan dan kejayaan Indonesia. Rasa persatuan berarti kita menghargai kebhinekaan suku, agama, ras, dan antargolongan di Indonesia. Kita bersatu sebagai satu bangsa, Bangsa Indonesia.

Semangat nasionalisme ibarat api yang tengah meredup, sudah saatnya kita kembali “menghidupkan” kembali api nasionalisme itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun