Mohon tunggu...
Darren ManuelTantowi
Darren ManuelTantowi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya adalah nonton film, Saya juga suka bermain game dan suka bermain piano

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan Artikel "Merindukan Seorang Pemimpin"

27 Mei 2023   10:56 Diperbarui: 27 Mei 2023   10:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel tersebut menjelaskan mengenai seorang pemimpin yang humoris, Gus Dur termasuk seorang pemimpin yang humoris dengan caranya untuk mencoba mendekatkan diri dengan rakyat melalui teks anekdot yang akan disampaikan ketika sedang berpidato. Artikel ini menjelaskan bahwa memang terkadang dibutuhkan  sebuah lelucon untuk mencairkan keadaan agar lebih santai dan tidak dalam keadaan terlalu serius. Tanggapan saya terhadap teks yang telah disediakan adalah bahwa teks tersebut sudah benar dalam penulisannya dan penggunaan tanda baca dari teks yang disediakan juga sudah benar. Dan judul yang dibuat juga membuat orang-orang tertarik untuk membacanya karena saya sendiri juga tertarik untuk membaca teks tersebut karena judulnya tersebut. Lalu teks tersebut juga sudah rapi dengan adanya pembagian menggunakan subbab, sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui apa yang sedang dibahas pada paragraf ini. Tanggapan saya yang lainnya yaitu isi dari teks ini terutama pada halaman kedua.

Dari artikel yang telah saya baca, saya dapat menyimpulkan definisi dari sebuah teks anekdot. Menurut saya, teks anekdot adalah cerita singkat yang dapat menarik perhatian pembacanya,  karena sifat dasarnya yang lucu dan mengesankan. Umumnya, anekdot menceritakan orang penting atau terkenal berdasarkan suatu peristiwa nyata. Meski demikian, anekdot juga bisa merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Dengan kata lain, pengertian teks anekdot adalah cerita singkat yang menyentil atau mengandung kritikan tetapi dibungkus dengan bahasa atau cara penyampaian yang menarik, cerdas, dan memiliki kesan lucu. 

Secara menyeluruh saya setuju dengan penggunaan teks anekdot dalam mengkritik seseorang seperti yang ditulis oleh penulis. Sering kali orang lain dikritik, namun orang tersebut menganggap sebagai pencemaran nama baik, cemooh. Namun dengan kritik kita pun bisa mengetahui dan merefleksikan letak kesalahan kita dan tidak akan berbuat hal tersebut lagi dan menjadi pribadi yang lebih baik dan berkembang. Sebagai Contoh ada teks anekdot yang menyinggung permasalahan yang sama yaitu sebagai berikut, 

Pada hari Senin pagi setelah briefing, kelas X1 sedang pelajaran olahraga dan murid X1 dibebaskan bermain apa saja. DN menghampiri MT dan mengajaknya bermain basket bersama "Lu mau ngajak gua basket? Wkwkwkwk lawak lu, lu aja pendek gk bisa sampe ring" Kata MT "Ayo sini coba main dulu" Balas DN "Ok ayo" Kata MT Mereka pun bermain basket dan DN kalah "Wkwkwkwkw, apa gua bilang, lu pasti kalah DN" Kata MT "Yaudah deh, gua ngaku kalah kalo adu basket, sini adu bultang" Balas DN dengan nada kelelahan "Ayo!" Kata MT Mereka sekarang bermain bulu tangkis, namun berbeda dengan basket, MT kalah bermain bulu tangkis "Aduh, jago juga lu bultangnya, ajarin gua donk!" Kata MT "Wkwkwkwkw, makanya, jangan suka remehin orang" Kata DN

Dapat dilihat bahwa terdapat unsur humoris dalam teks tersebut. Humornya ada pada saat MT menantang DN dalam bermain basket, padahal DN itu memiliki postur tubuh yang kecil dan pendek. Sedangkan makna yang disampaikan dari teks anekdot diatas yaitu jangan meremehkan orang lain dalam suatu bidang, karena setiap orang memiliki bakat dan talenta yang berbeda-beda yang tidak dimiliki oleh diri kita serta juga tidak baik untuk menghina fisik seseorang. Dari teks tersebut kita bisa lihat bahwa memang kedua unsur dalam teks anekdot haruslah seimbang, dimana sebuah teks anekdot harus bisa membangkitkan tawa pada pendengarnya dan sekaligus mengandung kritikan yang jelas.

Menurut saya teks anekdot adalah sebuah teks yang dibuat untuk memberikan sebuah hiburan, inspirasi, dan nilai nilai moral lainnya. Selain itu Anekdot sering digunakan untuk menghibur pembaca atau pendengar dengan cerita yang singkat dan lucu. Teks anekdot seringkali mengandung sebuah kejadian tak terduga dan tidak diekspektasi yang dapat membuat orang tersenyum atau tertawa. Tujuan utama dari teks anekdot adalah untuk menghibur, merangsang emosi positif, dan membuat orang terlibat dalam cerita tersebut. 

Berdasarkan contoh teks anekdot di atas kita bisa melihat bahwa tokoh MT di teks anekdot tersebut memiliki sikap meremehkan terhadap DN karena memiliki tumbuh yang relatif pendek. Hal tersebut menunjukan apa yang sering terjadi di kehidupan sehari hari, misalnya kita meremehkan orang yang lumpuh atau fisik dan mentalnya mengalami keterbelakangan. Padahal dibalik keterbelakangan fisik dan mental, mereka tetap memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh kita. Hal tersebut menandakan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan yang berbeda-beda, jadi jangan selalu meremehkan orang lain karena fisiknya. Malah sebaliknya kita harus mendampingi mereka  dan meyakinkan mereka bahwa dibalik kemampuan fisik yang lemah terdapat sebuah kemampuan atau bakat yang luar biasa. 

Dari kedua teks anekdot tersebut, terlihat bahwa teks anekdot memiliki banyak manfaat. Diantaranya adalah untuk menghibur dan memberikan sebuah kritikan. Teks Anekdot sendiri bisa sangat efektif jika  digunakan sebagai sarana untuk memberikan kritikan kepada orang lain. Melalui ini, teks anekdot dapat mengandung pesan pesan moral yang berguna bagi diri kita di kehidupan sehari-hari, yang dapat dikemas menjadi sebuah teks yang humoris.

GNA/X1/17

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun