Tenggelamnya Kapal Van der Wijck: Sebuah Romansa Klasik yang Menggugah
 Judul: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Sutradara: Sunil Soraya
Penulis: Buya Hamka
Waktu Rilis: 19 Desember 2013
Produser: Ram Soraya
Pemeran: Hayati (Pevita Pearce), Zainuddin (Herjunot Ali), Aziz (Reza Rahadian), dll.
Film "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck," adaptasi dari novel legendaris karya Buya Hamka, menghadirkan sebuah kisah cinta yang tragis di tengah pusaran pergolakan sosial dan politik Hindia Belanda. Â Lebih dari sekadar kisah romansa, film ini menawarkan potret masyarakat multikultural di masa lalu, serta refleksi mendalam tentang perbedaan kelas, budaya, dan ambisi. Film ini mengikuti kisah cinta antara Zainuddin, pemuda Minangkabau yang cerdas dan bercita-cita tinggi, dan Hayati, gadis cantik dan berpendidikan dari keluarga ningrat. Cinta mereka terhalang oleh perbedaan latar belakang sosial dan budaya yang kian melebar seiring berjalannya waktu.Â
Zainuddin, yang berjuang keras untuk meraih pendidikan dan kedudukan, harus berhadapan dengan kenyataan pahit tentang ketidakadilan sosial dan perbedaan kelas yang begitu mencolok. Hayati, di sisi lain, terikat oleh tradisi dan harapan keluarganya Kekuatan film ini terletak pada kemampuannya untuk menghidupkan novel klasik Buya Hamka ke dalam layar lebar dengan visual yang memukau dan akting yang meyakinkan. Setting dan kostum yang detail berhasil membawa penonton kembali ke masa lalu, merasakan atmosfer Hindia Belanda di era tersebut. Kisah cinta Zainuddin dan Hayati pun digambarkan dengan begitu emosional, membuat penonton turut merasakan gejolak perasaan mereka.Â
Namun, film ini tidak tanpa kekurangan. Durasi film yang cukup panjang mungkin terasa sedikit melelahkan bagi sebagian penonton. Beberapa adegan terasa kurang efektif dalam memajukan plot, sehingga alur cerita terkadang terasa lambat. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi kekuatan cerita dan pesan moral yang ingin disampaikan.
Â