Mohon tunggu...
Daromi Aks
Daromi Aks Mohon Tunggu... -

Positive thinking, sampai engkau lupa cara mengeluh.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi dan Palestina

11 Juli 2014   00:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:43 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada yang cukup menarik dicermati dalam debat Capres-Cawapres beberapa waktu lalu yaitu ucapan Jokowi tentang tentang Palestina dalam pembukaan pidatonya. Ucapan Jokowi untuk mendukung secara penuh perjuangan palestina bagi saya mengalahkan masalah Tank Leopard, Tol Bawah Laut dan beberapa lain yang sudah diprediksi mau diungkapkan. Apalagi sekedar masalah singkatan TPID atau kalpataru. Terlepas dari ucapan ini adalah saran & strategy  dari team success nya, atau sekedar lips service untuk mencari dukungan simpaty umat islam namun Jokowi sudah mengucapkan ini dan kita perlu hormati dan kita tagih janjinya jika dia jadi presiden. Kita jangan mau dibohongi  bawa janji memperjuangkan kemerdekaan palestina hanya sebagai alat untuk mencari suara saja. Sedikit yang saya sayangkan adalah  sebagian pendukung nya terlalu heboh menanggapi ini karena  candidate lain sama sekali tidak menyingggung tentang Palestina, padahal di kubu Prabowo ada PKS. Para pendukung Jokowi  rupanya tidak mengetahui bahwa Prabowo sudah menyumbangkan ratusan juta untuk perjuangan bangsa palestina. Tindakan membantu yang real hanya tidak di publikasikan saja . Artinya kedua calon sebenarnya sama sama mendukung perjuangan palestina. Satunya tindakan langsung, satunya lewat omongan, dan keduanya baik.

Palestina adalah masalah kita bersama. Bukan masalah satu partai atau  satu golongan. Inilah satu satunya negara yang belum merdeka.Pendudukan dan kekejaman ini tidak hanya menimpa umat islam namun juga umat beragama lain disana. Bangsa palestina kini terusir dari tempat tinggalnya, bahkan sejak sebelum 1948. Lebih jauh, disinilah kiblat pertama umat islam yang saat ini diacak –acak oleh zionis. Konon dalam komplek tempat suci ini  dibangun dibawahnya terowongan terowongan untuk mencari Haikal Sulaiman, sehingga mengancam eksistensi tempat suci umat islam ini. Padahal inilah Masjid Al Aqso , yang diberkahi di sekelilingnya. DR Yusuf Qardhawi berpendapat , Jika sekeliling nya saja diberkahi, apalagi masjidnya . Tidak seharusnya terjadi orang beribadah di masjid ini dengan pemeriksaan ketat penjajahnya.

Penjajahan inilah yang memicu konflik berkepanjangan, mengancam perdamaian dunia,membuat banyak negara bersitegang dan berseteru. Dukungan Barat khususnya Amerika dan Inggris yang dimulai  sejak usaha Theodoro Hertzl mengumpulkan Yahudi untuk kembali ke Palestina sampai Proklamasi berdirinya Negara Zionis terus  berlanjut hingga kini dengan bantuan militer dan media sehingga eksistenti negara Yahudi ini semakin kuat ditengah semakin sempitnya tanah palestina karena pencaplokan yang terus terjadi serta pembangunan pemukiman yang terus berlanjut, terutama di tepi Barat. Media menggiring Opini bahwa kejahatan ada di Hamas di Gaza atau penduduk tepi barat yang memprotes pendudukan dan pembangunan perumahan yahudi secara masif.

Janji Jokowi setidaknya memberikan harapan baru, bahwa Perjuangan untuk membela Palestina sebagai amanah pembukaan UUD 45 mendapat tambahan tenaga baru dari kubu Jokowi beserta pendukungnya. Selama ini kita tahu betapa concern nya berbagai gerakan dan organisasi islam membantu perjuangan bangsa Palestina dengan  sumber dana  seadanya  yang dikumpulkan dari infaq , sunduq atau patungan . Kita tahu betapa Rumah sakit Indonesia juga lembaga pendidikan didirikan di gaza oleh masyarakat Indonesia. PKS rasanya paling concern dalam masalah Palestina ini. Gerakan Turun kejalan memprotes kekejaman zionis, Gerakan one man one dollar menjadi gerakan besar partai ini untuk dalam mencari solusi masalah Palestina ini dan ini seolah menjadi ruh perjuangan panjang mereka. Kita hargai.

PDIP yang selama ini menurut saya terdengar adem ayem, seharusnya sudah mulai bergerak untuk secara real membantu perjuangan bangsa Palestina apalagi setelah jokowi secara gamblang mengucapkan hal ini dalam debatnya .  Jokowi perlu membuktikan bahwa dia bukan capres idaman Amerika. Real dan tegas membantu Palestina, merupakan salah satu bukti jawaban tersebut. Jokowi juga perlu membuktikan bahwa dia tidak bisa diatur kalangan syiah seperti   yang selama ini dikhwatirkan sebagian orang.

Fakta fakta perbedaan pandangan PDIP dengan beberapa partai Islam bahkan PDIP dianggap sering menjegal RUU yang berbau islam seperti  UU Pornografi, UU pendidikan termasuk UU jaminan produk halal seharusnya bisa dikurangi dengan memberikan perhatian lebih dan bersama sama dengan partai islam  lain bahu membahu membantu perjuangan bangsa palestina.

Kini Palestina utamanya Gaza Under Attack. Dikala negeri ini berpesta demokrasi,dikala kita bisa berbuka puasa dengan nyaman bahkan mungkin  tersenyum lucu dengan tingkah para politikus, saudara saudara kita di Gaza digempur luar biasa oleh Zionis, dengan persediaan makanan, listrik dan bahan bakar terbatas.

Tragedi kekejaman  kembali terulang dengan dunia hanya diam atau sekedar mengutuk. Pemimpin pemimpin dunia, terutama dari negeri negeri islam  yang mempunyai kemampuan menggerakkan pasukan hanya terdiam dan mengutuk saja atau bahkan pura pura diam. Dilain pihak, para pemuda tergugah hatinya untuk membantu meringankan perjuangan saudara saudara kita di Palestina dengan doa doa mereka, qunut nazilah mereka, dana yang mereka kumpulkan bahkan di masjid masjid besar negeri ini dalam qiyamul lail menjelang witir mereka “ Allahumma sallim ikhwanaa fi Ghaza wa fi kulli makaan” . Tragedi kemanusiaan panjang yang menbuat siapapun yang memiliki hati Nurani merasa tergerak, yang bahkan membuat Rachel Curie  rela dilibas Buldozer untuk membela warga Palestina, juga kafilah Mavi Marmara yang rela mengorbankan waktu, tenaga bahkan jiwanya dari temp tempat yang  jauh. Mereka berjuang karena PBB seperti orang yang tidak bisa apa apa.

Ironisnya sebagian dari kita ada yang masih berpikir “ ngapain ngurusin negara lain, lha negara kita saja banyak masalah” ?. kalimat yang seolah benar, namun jelas salahnya. Selain kalimat egois, jika kalimat ini dipelihara niscaya kita tidak akan pernah membantu negara lain, karena masalah dalam negeri akan selalu ada.

Prabowo maupun Jokowi kita harapkan membawa perubahan yang besar. Jika prabowo terpilih menjadi presiden, saya tidak ragu dengan komitmen dia membela bangsa Palestina, apalagi dari track record sebelumnya. Jika Jokowi jadi presiden, saya berkhusnuzhon bahwa dia akan menepati janjinya memperjuangkan nasib bangsa Palestina. Dukungan seorang presiden, tentu berbeda dengan dukungan rakyat biasa.

Saya lihat , sebagian pendukung Jokowi mulai memasang BB Profile   dengan Save Gaza. Mudah mudahan amunisi baru yang akan bertahan terus sampai nanti.Tidak sekedar pemanis dalam retorika menggapai kepemimpinan. Perjuangan yang panjang, sampai Palestina merdeka.

Allahumma Ansur Mujahidin fi Palestine.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun