Selain gerakan hemat energi, menyuarakan anti polutan atau pencemar baik udara tanah maupun air juga dapat dilakukan. Â Gerakan udara bebas polutan mungkin dapat disuarakan baik secara politik kebijakan maupun masyarakat umum. Â Bila udara bebas dari polutan maka lapisan ozon akan bersih sehingga efek rumah kaca dan pemanasan global dapat dikurangi. Â Masyarakat sibumi dengan sendirinya akan lebih sehat menghirup udara.
Gerakan tanah dan udara bebas polutan dapat dimulai dengan pengelolaan sampah dengan 3R (reduce,reuse, recycle) dimasifkan. Â Selma ini gerakan 3R hanya berada di kalangan kampus atau masyarakat terdidik, itu pun belum dapat di sadari sepenuhnya. Â Indikasinya adalah masih sering kita lihat sampah belum terpisahkan jenisnya, sampah masih terlihat di sembarang tempat.
Sementara itu gerakan air bebas polutan juga masih jauh dari harapan. Â Di banyak kota besar di Indonesia kondisi sungai masih kotor dan tidak dapat digunakan karena limbah rumah tangga, pabrik, atau sampah yang dibuang sembarangan. Â
Melalui gerakan-gerakan ini dapat menjadi wujud kepedulian terhadap lingkungan, alam dan bumi kita. Â Kalo bukan penduduk bumi yang peduli siapa lagi yang akan peduli. Â Bumi akan nyaman bila penghuninya merawat dan menjaga dengan baik.
Semoga kesadaran masyarakat sebagai penduduk bumi akan terwujud sehingga tidak perlu lagi kita peringati hari bumi atau hari- hari peduli lingkungan yang lain, salam bersih, salam lestari, salam sehat. (Dew)
Penulis : Daro Eko Wahab (Penyuluh Kehutanan Lampung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H