Om Jay, begitulah saya menulisnya bukan memangilnya, karena saya belum pernah bertemu. Saya tidak pernah bertemu dengan beliau. Tapi apalah artinya pertemuan kalau tidak saling memberi manfaat. Ada pepatah mengatakan, jauh di mata dekat di hati. Kira-kira begitu gambaran singkat hubungan antara Om Jay dan saya di media maya.Â
Puluhan hari yang lalu, pesan masuk melalui what'sapp grup, sebuah tantangan menulis dari Om Jay. Saya coba ikut saja, siapa tahu bisa mengasah kemampuan literasi. Soal hadiah dan lain-lain, saya tidak peduli. Bagi penulis pemula seperti saya tak usahlah banyak-banyak mendapat rating dan komentar itu sudah cukup.Â
Namanya saja pemula pasti butuh banyak belajar. Kata guru saya, kalau mangga sudah menguning tandanya sudah masak dan tidak lama akan jatuh ke tanah. Jadi, jangan menjadi mangga yang sudah menguning tapi jadilah seperti mangga yang muda dan hijau. Artinya jangan pernah merasa sudah matang, selalu merasa hijau agar memotivasimu untuk terus belajar.Â
Tantangan kali ini cukup membuat saya kehabisan kata-kata. Adapun ide, hampir setiap hari memiliki ide. Saat membaca tulisan Om Jay sangat menginspirasi. Kalimatnya sederhana, hanya seputar aktivitas harian. Saya pribadi kalau sudah tidak bisa menulis , saya akan cari tulisan Om Jay. Setelah saya baca jadi lancar menulis lagi.#doc Jay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H