Ada dua buah Tank Amfibi yang terletak tidak jauh dari rumah kami. Kami sering mengikat kambing pada pada salah satu tiang kayu di bawahnya. Tank Amfibi tersebut menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Morotai.
Hanya berjarak dua ratus meter dari rumah. Di siang hari, seringkali anak-anak bermain di bagian dalam Tank. Kadang-kadang kami khawatir anak-anak jatuh dan terkena bagian sisi Tank Amfibi yang mulai berkarat.
Beberapa kali turis mancanegara datang mengunjungi Tank tersebut. Dengan menggunakan bahasa Inggris, saya sempat mendengar percakapan mereka yang tak jauh dari rumah meski dengan suara yang sayup-sayup. Kalau diperhatikan lebih teliti bagian depan Tank terlihat bekas tembak peluru dari arah depan. Menggambarkan keganasan peperangan yang terjadi saat itu. Kedatangan sekutu ke Morotai saat, untuk melucuti sisa-sisa pasukan Jepang yang telah kalah dalam perang Pasifik.
Setelah Hiroshima dan Nagasaki di bom oleh sekutu, masih ada sebagian tentara Jepang yang tidak mengetahui hal itu dan enggan menyerah kepada pihak sekutu. Mereka memilih bersembunyi di tengah hutan. Salah satunya  adalah Teuro Nakamura di Morotai. Setelah dilakukan pembicaraan dengan kedutaan Jepang di Indonesia. Pada akhirnya beliau dijemput untuk dipulangkan ke tanah airnya.#doc jay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H