Tahukah engkau tentang orang sakit? Benar sekali. Makanan mahal menjadi hambar, saat tidur jadi gelisah, bangunpun merasa tak karuan. Lain halnya dengan orang sehat, walaupun nasi sama tempe terasa nikmat.
Lantas, apakah engkau mengira bahwa jiwamu itu sudahlah jiwa yang sehat?
Pertama
Engkau adalah manusia atau makhluk yang paling sempurna di antara ciptaan Allah yang lain. Engkau bisa berkreasi dan juga bisa membuat mobil yang engkau sendiri pengemudinya. Makhluk lain ngga ada yang bisa seperti itu.Â
Engkau juga di karuniai akal yang dengannya engkau bisa menentukan yang benar dan yang salah. Namun, ketika engkau mendapatkan hasil pekerjaanmu yang melimpah, engkau lupakan yang telah memberikan segala kemampuan terhadapmu.
Kedua
Engkau bukanlah seorang buta, yang sulit untuk membaca atau bahkan tidak bisa membaca. Engkau punya mata, dan engkau punya telinga. Namun ketika jeritan tangis terdengar nyaring di kupingmu, apakah yang engkau lakukan? Pekerjaan yang harus kelar, dikejar waktu sama pekerjaan, masa bodo ngga kenal, apakah itu benar?
Ketiga
Engkau bukan sebuah batu, yang hanya keras isinya. Engkau punya hati dan engkau punya indra yang bisa merasakan sekelilingmu. Namun, ketika engkau berjalan di atas trotoar dan berjumpa dengan seorang wanita cantik, apakah yang terlintas? Jorok.
Engkau memiliki mata, tapi engkau tidak menggunakannya untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah. Engkau punya telinga, tapi engkau tidak menggunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Dan engkau punya hati, tapi tidak engkau gunakan untuk memahami ayat-ayat Allah.
Jadi, bisa dikatakan bahwa jiwamu itu sedang sakit. Namanya penyakit itu harus diobati biar cepet sembuh, tidak bisa di lama-lamain. Kalau di lama-lamain, yang ada malah ngerembet alias komplikasi.