Ayah
lebaran seperti ini
kembali terbayang masa itu
masa ketika  secarik amplop kulayangkan
untukmu yang  jauh di sana
semenjak  mata menatap dunia
kau telah jauh, jauh, dan jauh
masa hadirmu adalah kerinduan yang menggunung
dan kepergianmu adalah derita tak berujung
Ayah
kisah itu menjadi warna-warni hidupku
bersama ibu wanita yang pernah kau cintai
dalam linangan air mata  karena mengenangmu
adalah kisah yang tak pernah putus
AyahÂ
Di usia dewasaku
slalu kutuliskan amplop untuk ayah
kusisihkan amplop untuk ayah
wujud baktiku, karena aku adalah putrimu
ayah hanya amplop yang telah kusunat isinya
bukan amplop sesuai tanda tangaku
sebagai bukti jerih payahkuÂ
seperti pintamu dulu dalam candamu
maafkan aku ayah
AyahÂ
 kisah ini terus menagihku
masa lebaran seperti ini
ku ingin kirim amplop untuk ayah
tapi kini ayah tlah jauh, hauh, jauhÂ
dan dekat di sisi Tuhan
Ayah
usailah sudah kisah amplop  ini
semuanya tlah tertutup sudah
amplop kini kuubah  menjadi doa setiap salatku
"Ya Allah lindungilah kedua, orang tuaku, kasihanilah mereka, sebagaimana mereka mengasihiki di waktu kecil"
hanya itu ayah isi amplop ku kini
 seiring hari  raya 1443 H
biarkan rindu terus mengalir menganak sungai
seiring dengan derasnya hujan yang manapaki hari ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H