Memasuki tahun ajaran baru, banyak orang tua yang tidak sigap mendaftarkan sang buah hati untuk masuk kelas pre-school. Atau mungkin ada pula yang secara tiba-tiba buah hatinya mengatakan bahwa ia ingin sekolah seperti teman-temannya.
Selain itu, ada juga orang tua yang memang sedang ingin mempersiapkan buah hati mereka yang akan memasuki sekolah pada tahun ajaran berikutnya. Sebenarnya banyak hal yang bisa di lakukan para orang tua sebagai solusi hal-hal tersebut. Namun, Kali ini Saya ingin memperkenalkan sebuah metode pembelajaran yang sangat bagus yaitu metode pembelajaran  "Montessori".
Metode Montessori telah dan sangat populer di seluruh dunia dengan profesional anak usia dini dan orang tua. Pendekatan Montessori dirancang untuk mendukung perkembangan alami anak-anak di lingkungan yang dipersiapkan dengan baik. Metode Montessori didirikan berdasarkan filosofi pendidikan Maria Montessori.
Prinsip dasarnya adalah "ikuti si anak" alias follow the child. Kelas Montessori dipersiapkan sedemikian mungkin hingga tersebut bekerja secara bebas dan membiarkan anak menemukannya sendiri. Pelajaran diberikan, namun tujuannya adalah agar anak-anak menemukan jawabannya dengan cara "mengoreksi diri sendiri".Â
Bisakah Metode Montessori dilakukan dirumah?
Metode belajar Montessori dapat digunakan oleh orang tua di rumah. Mereka dapat melibatkan anak-anak mereka dalam memasak, membersihkan, berbelanja, dan merawat hewan dan tumbuhan. Bahkan, Jika orang tua memiliki waktu luang lebih dan aktif membantu buah hati belajar metode ini akan sangat tepat dan menyenangkan bagi sang buah hati dalam proses belajarnya.
Prinsip dasar metode Montessori
1. RESPECT FOR THE CHILD
Respect for the child  adalah pondasi yang paling mendasar dari semua prinsip Montessori lainnya. Seperti kata Montessori,
As a rule, however, we do not respect children. We try to force them to follow us without regard to their special needs. We are overbearing with them, and above all, rude; and then we expect them to be submissive and well-behaved, knowing all the time how strong is their instinct of imitation and how touching their faith in and admiration of us. They will imitate us in any case. Let us treat them, therefore, with all the kindness which we would wish to help to develop in them (Montessori, 1965).
Guru menunjukkan rasa hormat pada anak ketika membantu anak melakukan berbagai hal dan belajar. Bila anak memiliki pilihan, mereka mampu mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk membuat pembelajaran yang efektif, dan harga diri yang positif.