Kehidupan ini bagai misteri,
Laksana kanvas yang belum terlukis,
Tiap hari, tiap detik,
Ada warna baru yang tak pernah kita duga.
Kita datang ke dunia dengan tangan kosong,
Berjalan tanpa peta, tanpa arah yang pasti.
Namun, kaki kita terus melangkah,
Menjejak di tanah yang kadang keras, kadang lembut.
Terkadang hari-hari penuh cahaya,
Di mana tawa mengisi ruang hati.
Namun tak jarang, awan gelap menyelimuti,
Menghadirkan air mata di sela senyuman.
Lalu, hidup mengajarkan kita sabar,
Mengukir luka sebagai pengingat,
Bahwa ada bahagia yang pantas diraih,
Meski harus melalui jalan yang terjal.
Di setiap sudut waktu, kita belajar,
Dari cinta, dari kehilangan,
Dari harapan yang tumbuh dan layu,
Namun selalu ada benih baru yang siap bertunas.
Kehidupan memberi kita kebebasan,
Untuk menulis cerita kita sendiri,
Menyulam mimpi dengan tekad yang kuat,
Dan membiarkan takdir berbisik lembut.
Bukan tentang seberapa jauh langkah ini,
Namun bagaimana kita mengisi jejak-jejak kecil,
Dengan kebaikan, dengan cinta,
Dengan makna yang tak lekang oleh masa.
Maka teruslah berjalan, walau perlahan,
Nikmati setiap momen,
Karena dalam tiap detik, tiap helaan napas,
Hidup selalu menawarkan keindahannya,
Bagi mereka yang berani menghargainya.
Di penghujung jalan nanti,
Semoga kita bisa tersenyum,
Memandang kembali jejak waktu,
Dengan penuh syukur dan bahagia,
Karena telah benar-benar hidup,
Dan bukan sekadar menjalani hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI