Mohon tunggu...
darmawan darmawan
darmawan darmawan Mohon Tunggu... -

a simple mind.. mine. last home: www.darma1.blogdrive.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rasa Ini Bisa Menipu

20 Mei 2010   11:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:05 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ketemu ato enggak,
bagi orang-orang yang baru kenal lewat internet, mungkin ini salah satu pertimbangan yang terkadang bisa kita lakukan.
tentunya yang akhirnya memutuskan untuk ketemu ataupun enggak, punya alasan masing-masing yang mungkin gak bisa disalahkan.
bagaimana pun tentunya setiap orang akan berusaha untuk mengambil keputusan yang terbaik baginya, saat itu.
Buat yang memutuskan untuk gak ketemu,
sebagian berujung dengan rasa penasaran, berandai2, atau mungkin juga lega, dan bisa melanjutkan hidup seperti sebelumnya.
untung kalau silaturahmi masih bisa tetap terjaga, kalau pun tidak, mungkin bisa punya kenalan lain, ataupun tidak lagi.
Lalu yang ketemu?
Kalau pertemuannya tidak menyenangkan, komunikasi gak lancar, mungkin itu jadi pertemuan yang terakhir.
kalau beruntung mungkin bisa mendapatkan teman untuk berbagi.
Berbagi cerita, jalan bareng, saling memperkuat, ataupun jadi teman akrab walaupun hanya sementara.
tapi gak jarang ada yang mengalami cerita yang berbeda.
Bertemu. Orang nya sangat mudah untuk disukai.
Menyenangkan. Punya daya tarik. Asik untuk diajak berbagi. Dan membuat ingin ketemu lagi..
Rasanya hari-hari jadi berbeda. Ada semangat yang baru. dan ingin sebanyak mungkin berinteraksi.
Ada rasa rindu yang semakin kuat, seolah sudah menemukan orang yang selama ini dicari.
Kalau ini terjadi pada pasangan yang masing-masing single serta memungkinkan untuk menikah mungkin tidak akan ada masalah.
Tapi bagaimana dengan pasangan dalam situasi yang berbeda?
Buat sebagian mungkin ini hal yang biasa, tinggal memutuskan apakah perasaannya akan diikuti ataupun tidak.
Tapi buat sebagian yang lain mungkin ini adalah pengalaman pertama selama hidupnya.
Perasaan terkuat yang pernah dirasakan. Mungkin jadi perasaan terhebat.
Lalu harus bagaimana?
Terlalu indah untuk diputuskan, tetapi terlalu berbahaya untuk diikuti.
Apakah ini ketertarikan biasa? Apa ini hanya nafsu sesaat?
Apakah ini rasa cinta? Apa ini akan jadi kasih sayang yang tulus dan abadi?
Bagaimana kita bisa mengetahuinya?
Bila Anda termasuk yang akan memutuskan untuk menghentikan hubungan itu, dan fokus pada mengatasi perasaan patah hatinya, kita bisa menghentikan pembahasan kita di sini.
Tapi bila Anda termasuk yang akan mencoba melanjutkan hubungan yang ada, mungkin hal berikut ini perlu dipertimbangkan.
Ketika kita suka ataupun tidak suka karena kesan awal (pertemuan2 / kontak2 awal).
Kita tidak hanya cenderung melihat kebaikannya saja, tetapi kita pun 'meletakkan' sosok ideal kita (apa yang kita sukai) padanya.
Jadi kemungkinan kita tidak melihatnya utuh, tapi melihat keinginan kita sendiri. ini yang sering membuat orang merasa tertipu.
Bila situasinya berlanjut, pastikan untuk tidak melakukan apa pun yang akan disesali. Itu dulu yang harus dilakukan sebelum yang lain-lainnya.
Bila sudah relatif 'aman', cobalah untuk memberi kesempatan untuk mengenal lebih jauh dan dikenal lebih jauh.
Bila ini hanya nafsu atau ketertarikan sesaat, kemungkinan perasaannya akan memudar atau berubah.
Terkadang dalam 3-6 bulan atau mungkin 1 tahun, ketika kita sudah cukup mengenal, perasaan kita biasanya mulai 'objektif'.
Tidak sedikit istri yang mengatakan bahwa dulu ia melihat calon suaminya sebagai orang yang pendiam, 'cool', dan misterius, sehingga membuatnya tertarik.
Namun setelah tinggal bersama, ia bisa melihat bahwa suaminya adalah orang yang sangat tertutup dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
Atau suami yang mengatakan dulu ia melihat calon istrinya sebagai orang yang bersemangat dan mampu menceriakan hidupnya.
Dan setelah menikah dia melihatnya sebagai istri yang bawel/cerewet dan gak bisa diam.
bila setelah lebih dari setahun hubungan tetap baik dan perasaan tetap bertahan, mungkin itu adalah rasa sayang yang lebih tulus.
kalau memang tidak mungkin menikah, mungkin bisa dipertimbangkan untuk bisa menjadi sahabat keluarga agar hubungan dapat tetap baik, dan kasih sayang bisa tersampaikan dengan cara yang positif.
kalaupun tidak mungkin, paling tidak tetap bisa menjadi teman yang siap membantunya di saat ia memerlukannya.
Jadi yang penting adalah mengenali perasaan kita dengan lebih baik.
Kenali keadaan kesan awal yang bisa 'menyesatkan' penilaian ataupun perilaku kita.
kalau ternyata hanya nafsu dan ketertarikan sesaat, kita bisa terhindar dari rasa menyesal dan rasa sakit hati.
dan bila memang sayang kita bisa mengenali tulusnya rasa sayang kita.
tidak ada kasih sayang yang sia-sia. dan mudah-mudahan kebaikan kita pun bisa kembali pada diri kita juga.
Take care...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun