Baru sekitar 3 bulan bupati dan wakil bupati Asahan terpilih Drs.H.Taufan Gama Simatupang M.AP dan H.Surya B.Sc dilantik,Bupati Asahan telah membuat kebijakan yang bertolak belakang dengan ucapan yang diberikannya pada medio Juni 2010 ketika acara syukuran atas kemenangannya pada pilkada Asahan.Ketika itu Taufan berucap antara lain.." ..bila nanti dalam kepimpinan saya ..ada masalah-masalah di SKPD tolong segera beritahu saya....bukan untuk di 86 kan (istilah kerjasama dalam judi) tetapi untuk dibina....karena kedepan ini kita ingin SKPD-SKPD dipimpin oleh orang-orang yang bersih dari persoalan hukum, apalagi terindikasi korupsi........", ternyata pada minggu ke dua desember 2010 Taufan telah mengangkat salah seorang Pj.SKPD yang nyata-nyata telah pernah terpidana karena kasus korupsi. H.M.Syafe'i S.Sos mantan Kabag Sosial yang juga mantan terpidana korupsi telah diangkat menjadi Pj.Kadisporabudpar Asahan, sementara seorang lagi Ali Ibrahim Rao yang semula Kasi di Disporabudpar Asahan telah diangkat menjadi Kabid Pengelola Pasar pada Dinas Tata Kota Asahan, sedangkan Ali Ibrahim Rao pada bulan September 2010 telah dijadikan sebagai terlapor di POLRES Asahan dalam tindak pidana penipuan.
Maka elemen masyarakat dari Forum Aksi Mahasiswa Anti Korupsi Asahan (FAMAK) tanggal 17 Desember 2010 melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati Asahan, membuat pernyataan sikap mengecam kebijakan Bupati Asahan.
Yang menjadi tanda tanya bagi masyarakat Asahan khususnya yang dahulu memilih pasangan Taufan-Surya dengan mengharapkan bahwa pasangan ini dapat membawa Asahan kearah yang lebih baik...,bahwa apakah kebijakan Bupati ini lebih mengedepankan kepentingan publik atau kepentingan segelintir oknum-oknum tertentu?
Bila seperti inilah type pemimpinnya.....bagaimana nasib Asahan kedepan......Asahan oh Asahan.