Sementara di stand lainnya yang tak kalah ramainya, terlihat juga Tereliye penulis novel “Bumi”, “Bulan”, “Matahari” dan banyak lainnya juga tak kalah sibuk melayani pengunjung yang meminta tanda tangannya di buku hasil karyanya itu. Tak ketinggalan para anggota SPN pun menyempatkan diri berpose bersama dengannya.
Perhimpunan 1000 Penulis
Sementara hari ini Aan Mansyur dan Trinity dinobatkan sebagai pembicara pada dua sesi yang berbeda pada Perhimpunan 1000 Penulis, bersama beberapa penulis dari Malaysia, Thailand, dan Singapura. Dalam acara yang merupakan bagian dari PABKL ini, Aan Mansyur menyampaikan perlunya perhatian khusus pada tulisan berbentuk puisi di kalangan anak muda. Ketidak tertarikan pada pengungkapan pikiran berbentuk puisi, di kalangan penulis muda kiranya bisa terkikis.
“Di Indonesia, untuk menyosialisasikan peminatan terhadap puisi, saya sering melakukan kolaborasi bersama musisi. Pementasan seni yang besarpun kerap member ruang untuk puisi,” ujar penulis novel “Ada Apa dengan Cinta” ini.
Sesi yang lainnya Trinity penulis novel dan skenario,”The Naked Traveler” ini menyampaikan bahwa demi komersialisasi film, biasanya apa yang tertulis di novel akan sedikit berbeda dengan yang di film. Hal ini tentunya terkadang membuat para penulis harus mengurut dada.
“Memang ada pengaruh yang signifikan ketika novel kita sudah difilmkan. Biasanya buku-buku lainpun yang merupakan karya kita akan terdongkrak penjualannya,” tambahnya.
Usai melakukan sesi pembicara terlihat para pengunjung langsung mengerumuni kedua penulis ini. Selain ingin mendapatkan tanda tangannya mereka juga menyempatkan foto bersama. Bak bagaikan bintang bersinar.
Harga Buku Dibanjiri Diskon
Hari ini, dua hari menjelang hari penutupan pesta buku, makin terlihat padatnya pengunjung. Kali ini bukan hanya masyarakat Kuala Lumpur yang terlihat. Dari berbagai negeri di Malaysiapun banyak yang hadir. Dari pantauan penulis di tempat, terlihat beberapa kelompok ibu–ibu dari Johor dan Kelantan. Hal ini diketahui dari logat khas tutur kata mereka ketika berbicara.
“ Hari ini memang Weekend, dan kami memilih hari ini karena banyak diskon buku yang dijajakan,” ujar salah satu dari mereka.
Memang terlihat harga buku yang begitu fantastis. Buku yang tadinya dijual sudah dengan potongan harga, kali ini dijual lebih lagi. Menurut para penjual, hal ini dilakukan karena mereka senang dapat menjual banyak buku.