Mohon tunggu...
S Darmaji
S Darmaji Mohon Tunggu... Administrasi - Pengalaman bidang Listrik punya setifikat kementrian AK3Listrik, tapi saat ini sebagi Petani Penggiat Porang Nusantara.

Menulis untuk berbagi,,,berbagi cerita, pengalaman hidup yang makin bertambah tua,,aku tidak lebih pintar, tapi mungkin hanya lebih dulu tau,,..

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menjadi Miliarder dari Porang

2 Desember 2020   12:00 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:08 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Milyarder,,,?  wah keren sekali, apalagi dari profesi petani kecil tiba tiba menjadi milyarder, itulah yang dialami oleh seorang Paidi, melalui budidaya tanaman Porang dan pengolahan hasil menenam Porang hingga meng export hasil olahan Porang.

Saya sendiri juga ketika posting di grup WA sekampung halaman ada yang mengatakan “wah calon milyarder” lalu saya jawab Amin,,sebuah doa yang baik tentunya perlu kita aminkan.

Tapi satu ketika saya di telpon seorang teman yang dulu se profesi dan pernah kerja bersama di satu perusahaan Kontraktor yang sekarang sudah jadi Pengusaha di bidang Kontraktor Listrik yang kadang melihat postinganku dan tau bahwa aku telah menjadi Petani Porang, sebut saja namanya Paijo.

Paijo : Halo mbah, piye kabare ?
Aku : Kabare apek,Mbah.
Paijo : Kowe saiki wes alih profesi dadi petani ye?
Aku : Yo nyambi lah dari pada pomahan raterawat ora di tanduri, yo tak tanduri lah, tentunya yang menghasikan.
Paijo : Ooo,,,tak kiro kowe wes prustasi popiye seprono seprene ra ndang duwe bendera dewe ( PT. Sendiri )
Aku : Prustasi si ora tapi nek mentok kayane yo pancen ngono mbah, iki dalam rangka menyiapkan masapensiun.
Paijo : Ooo ngono, yowes nek ngono, Cuma aku yo kadang ndelok porang nang youtube “Paidi Porang Official” jare milyarder tapi kok mobile mung Alya.
Aku : Yo karang milyader kutho karo ndeso ki yobedo, nak kowe sekali menang tender nilaine 10 eM wes biasa tapi nek petani sing bermula dari yang kecil njuk penjualane nilai eM yowes wah lah sakmilyar puo.
Paijo : Yowes sing penting do waras yo lan mugo mugo Porangmu payu larang njuk awakmu dadi milyasrder.
Aku :  Amin maturnuwun dongane.( sambil hudung saya jadi terasa mekrok )
Paijo : Yowes ngonosek, suwun yo.

Lalu telepon ditutup, di Jakarta seorang milyader ada banyak dan gayahidupnya juga banyak, sesuai dengan yang dia punya, sesuai kelasnya.  Jadi teman saya yang pengusaha dengan omset milyaran itu heran dan masih ragu melihat seorang Paidi Porang yang katanya milyarder tapi bawa mobilnya hanya Daihatsu alya yang kelas 100jutaan.

Postingan di FB asaya yang dapat di baca oleh siapa saja, rupanya mengundang banyak tanggapan meski sampai saat ini nggak ada yang menanggapi secara pesimis atau meremehkan meski saya nggak tau apakah juga ada teman ku yang  berfikir pesimis bahkan mencibir, tapi aku bersyukur teman temanku tidak ada yang mencibirku secara langsung dan taklangsung, tidak seperti teman SMP ku di desa sebelah (desa Soka) yang menenam Porang di lahan pesawahan lalu di katai “kenthir alias gila” oleh tetangganya karena menanam Porang di pesawahan, dia beda denganku sebelum tanam Porang aku sudah promosi atau woro woro atau koar koar melalui grup WA kepada teman sekampung dan mengajak tanam Porang dan berusaha meyakinkan bahwa komoditas Porang bagus untuk di budidayakan di lahan pekarangan seperti kabanyakan lahan di kampungku.

Ituah Porang, ada yang pesimis ada yang mecibir memandang sebelah mata, ada juga yang optimis termasuk saya, melalui  jejak digital tulisan saya ini akan menjadi saksi apakah tanaman Porang akan menjadi Primadona para petani ? dan apakah akan bernasip sama dengan tanaman hias yang hanya bertahan sebentar dengan harga mahal, lalu jatuh tak laku lagi ketika sudah banyak yang membudi dayakannya,seperti Gelombang Cinta misalnya, atau mungkin yang sedang mahal saat ini Janda Bolong.

Mari  kiata sama menyaksikan dengn seksama “sambil ngopi” pekembangan tanaman Porang, saya bukan sok tau karena saya juga masih pemula dan masih belajar menanam Porang dengan optimis.

“Jer basuki mowo beo” menanam porang dalam jumlah banyak maka hasilnya akan banyak, tapi modanya juga banyak.
Semoga para petani Porang dapat menjadi milyarder seperti Paidi Porang yang telah berhasil dalam budidaya Porang, dengan usaha yang keras dan optimisme yang tinggi.

Semoga melalui tanaman Porang dapat menjadi komoditas unggulan di bidang pertanian terutama di lahan kering tanah pekarangan.

Salam, Petani Penggiat Porang Nusantara.


Slamet Darmaji 25 Nov. 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun