Ya,, mengapa saya tanam Porang, jelas ada sejarahnya, di kampung saya sawah irigasi hampir dikatakan tidak ada, adanya tanah tegalan tadah hujan yang di Tanami padi gogo pada saat musim penghujan palawija di pertengahan kemarau dan di Tanami tembakau pada saat musim kemarau.
Keluarga saya tak punya sawah apalagi tegalan karena bapak saya seorang guru, punya nya hanya tanah pekarangan di samping rumah (tanah warisan), jadi saya dan keluarga belum pernah bertani dan menjadi petani, di tanah pekarangan hanya tumbuh pohon Jati, Kelapa, Sengon, Nangka itu pun jarang dan tanpa dibudidayakan sehingga kurang menghasilkan.
Pernah saya dan saudara saya menanam pohon yang sangat berharga yaitu pohon Gaharu tapi tak ada yang bisa bertahan pada saat musim kemarau panjang dan akhirnya tak tersisa semua mati kekeringan, saya juga pernah menanam pohon sengon albasiah, tapi juga hasilnya kurang memuaskan karena juga punya resiko jika pohon sengon terlalu besar akan membahayakan rumah tetangga yang berdekatan.
Beberapa kali saya sekeluarga kakak adik dan ibu saya diskusi melalui grup WA keluarga cocoknya tanaman apa yang bisa di tanam dan bisa menghasilan?
Lalu ketika ada tayangan di acara TV Kick Andi 2019 “Mantan Pemulung yang menjadi Milyarder” (WOW keren) karena budi daya PORANG, kami dan keluarga berdiskusi sepertinya cocok di Tanami Porang tapi waktu itu kami belum dapat iformasi yang cukup tata cara budidaya porang dari mulai mendapat bibit dan cara tananam, sehingga belum ter realisasi.
Lalu awal tahun 2020 atas saran teman saya untuk bergabung di Grup FB Perkumpulan Petani Penggiat Porang Nusantara asuhan ketua umum Bp. Ngakib Algozali, dan saya bergabung di grup FB tersebut lalu setalah saya gabung di grup FB ternyata saya di gabungkan di Grup WA Petani Porang Dewan Perwakilan Wilayah ( DPW ) Jabar, DPW Jateng-2, dan DPC Bekasi Jabar karena domisili saya di bekasi. juga WAG petani Porang DPC Purworejo,di banyak WAG tersebut saya bisa mendapat pengetahuan tentang porang dan belajar tantang PORANG hingga memutskan untuk Budiaya PORANG.
Tak perlu waktu lama hingga saya tau tentang Porang dari mulai beli bibit hingga menanam, sejak saya menenam Porang saya mengajak saudara saya teman saya tetangga saya untuk menanam Porang di lahan pekarangan masing masing sesuai dengan postingan saya sebelumnya,karena lahan pekarangan di kampung saya di Purworejo Jateng kebanyakan terbengkalai alias tidak produktiv atau menjadi lahan tidur di biarkan gulma menguasainya, alangkah baiknya di tanam dengan sesuatu tanaman yang menghasilkan dan yang paling cocok menurut saya adalah PORANG.
Salam, Petani Penggiat Porang Nusantara.
Slamet Darmaji 22 Nov. 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H