Mohon tunggu...
S Darmaji
S Darmaji Mohon Tunggu... Administrasi - Pengalaman bidang Listrik punya setifikat kementrian AK3Listrik, tapi saat ini sebagi Petani Penggiat Porang Nusantara.

Menulis untuk berbagi,,,berbagi cerita, pengalaman hidup yang makin bertambah tua,,aku tidak lebih pintar, tapi mungkin hanya lebih dulu tau,,..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berapakah Harga Nyawa Kita

13 Februari 2014   11:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:52 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ok lah cak, saya bilang nyawa sampean itu harganya cuma Lima ribu.

Diantara mereka bertanya, kok bapak berkata begitu,,?

Aku kembali berkata pada mereka, Coba sampean tanya kepada teman sampean juga, kalau sampean mati sekarang ini, berapa uang sumbangan atau santunan yang dikumpulka teman-teman sapean..?

Tahukah sampean ?, untuk nyumbang sampean jika meninggal saat ini, mereka paling memberi lima ribu atau tiga  ribu,, jadi saya bilang nyawa sampean itu harganya cuma lima ribu.

Lalu para pekerja itu terdengar gaduh berbagai macam yang di bicarakan.

Aku kembali berkata pada mereka,,

Cak..yang bisa menilai betapa mahalnya harga nyawa kita adalah diri kita sendiri, dan nyawa kita bagi kita adalah tak terhingga harganya, juga bagi orang-orang yang menyayangi dan mengasihi kita, bagi keluarga kita tentu nyawa kita tidak bisa digantikan dengan uang, atau tidak bisa dinilai dengan uang, oleh karena itu mohon kesadaran saudara- saudara sekalian betapa bernlainya nyawa kita, sehingga kita harus berbuat lebih berhati hati dalam bekerja, jangan mengabaikan keamanan diri kita, dan selalu igat bahwa di rumah kita ada yang menunggu kita pulang dengan selamat dan membawa uang hasil jerih payah kita selama bekerja.

Marilah kita membuat hidup kita ini berharga baik bagi diri kita, keluarga juga bagi orang lain di sekitar kita.

Salam Safety dan Semoga Selamat..

Slamet Darmaji, 21 April 2012

Foto ilustrasi adalah bekerja di ketinggian yang tidak menggunakan sabuk keselamatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun