Mohon tunggu...
S Darmaji
S Darmaji Mohon Tunggu... Administrasi - Pengalaman bidang Listrik punya setifikat kementrian AK3Listrik, tapi saat ini sebagi Petani Penggiat Porang Nusantara.

Menulis untuk berbagi,,,berbagi cerita, pengalaman hidup yang makin bertambah tua,,aku tidak lebih pintar, tapi mungkin hanya lebih dulu tau,,..

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

BBM Naik? Mari Berhitung

27 Oktober 2014   21:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:32 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14143937051530684970

Tak peduli siapa Presiden-nya, kali ini aku tak bicara dukung mendukung atau melihat kebelakang tentang ramenya pertarungan Pilpres 2014, dulu itu, samapai-sampai ada teman yang berantem gara-gara fanatik mendukung salah satu capres, “amet-amet” aku juga seorang dari sekian banyak pendukung, tapi gak pakai fanatik, biasa aja kalee.

Sekarang Presidenya sudah di lantik dan sah, maka sebagai rakyat kecil aku hanya bisa melihat, merasa dan berharap Indonesia akan lebih baik.

Mau atau tidak mau kita akan menerima kenyataan bahwa BBM akan naik seknifikan terutama Premium dari harga Rp. 6,500 menjadi Rp. 9,500 sekitar 46%, wuih,, nilai kenaikan yang fantastik, kalau dalam dunia dagang untung 46%, itu sudah NGGANTENG namanya, seperti aku yang lagi GR.

Begitu melihat berita yang rame memberitakan tentang kenaikan BBM khususnya Premium yang akan naik sekitar Rp. 3,000 / Liter, tiba-tiba otakku berputar agak kenceng, semoga saja nggak error, ujung-ujungnya yang dipikir adalah pengiritan atau penghematan atau bagaimana cara menghemat konsumsi BBM.

Aku dan temanku dari awal sebelum BBM naik sudah berfikir,berdiskusi, berhitung bagaimana caranya untuk mengirit konsumsi bahan bakar sendiri, dari mulai kecil-kecilan pemasangan Grounding, cara nginjak pedal gas, pemasangan HHO reactor, pakai Pertamax,sampai  juga mengganti  bahan bakar mobil dengan GAS.

Mari berhitung manakah yang lebih irit ?, Premium atau Pertamax.

Mobil  temanku  Avanza VVTi Matic tahun 2011 dengan konsumsi rata-rata Premiun 1 liter : 11Km, maka bisa dartikan untuk jalan per kilometer  menghabiskan uang  6,500 / 11 = Rp. 590/Km.

Jika Premium naik menjadi Rp. 9,500 / Liter maka bisa diartikan, untuk jalan per kilometer akan menghabiskan uang  9,500 / 11 = Rp. 863/Km.

Temanku melakukan uji coba beralih menggunakan BBM Pertamax dengan Harga Rp. 10,700 per Liter, BBM dengan oktan tinggi itu bisa medapatkan 1 liter : 15Km, maka bisa diartikan, untuk jalan per kilometer  menghabiskan uang  10,700 / 15 = Rp. 713/Km.

Dengan perhitungan diatas maka jika harga Premium naik menjadi Rp. 9,500 / Liter maka akan lebih irit jika menggunakan bahan bakar Pertamax, dengan catatan mobil sudah siap terima BBM ber_oktan tinggi.

Jika ditambah alat HHO Generator ( Hydrogen Generator ) produk dari Joko Energi yang katanya bisa mengirit BBM 25~50%, Gas Hidrogen akan dimasukan kedalam ruang bakar bersama udara masuk, dimasukan setelah filter udara, mari berhitung kembali.

Konsumsi BBM dengan HHO + Premium Rp. 9,500/ Liter, jika paling jelek saja nilai penghematamya kita ambil hanya 25%, maka per 1 liter Premium akan berjalan 13,7 Km, sehingga bisa dartikan untuk jalan per kilometer akan menghabiskan uang  9,500 / 13,7 = Rp. 693/Km.

Konsumsi BBM dengan HHO + Pertamax Rp. 10,700 / Liter jika menghemat 25%, maka per  1 liter Pretamax + HHO akan berjalan 18,7 Km, sehingga bisa dartikan untuk jalan per kilometer akan menghabiskan uang  10,700 / 18,7 = Rp. 572/Km.

Untuk alat penghemat BBM HHO Generator untuk berbagai jenis kendaraan,bisa dilihat disini http://www.jokoenergy.com/

Tulisan ini bukan Promosi, tapi hanya mengeluarkan uneg-uneg dalam otakku,  biar tidak panas dalam menyikapi kenaikan BBM yang akan terjadi dalam waktu dekat ini, dan semoga saja tulisan ini bermafaat..

NB : Tidak menerima kritik dan saran,,..”ben aku kepenak”.

Salam,,,

S. Darmaji, 27 Oktober 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun