Usai sudah kehebohan-hiruk pikuk hingar bingar Pileg, Pilpres  dan Pilkada serentak yang tertinggal hanya percikan "gesekan" sisa residu yang akan "mati" dengan sendirinya atau akan tetap ada terkendali dan sejumlah catatan deretan urutan janji-janji yang di (ter) ucap kan semasa ketika "mengais" suara  minta diberikan "sumbangan" doa dan  dukungan dari  seluruh rakyat Indonesia  dan sumpah janji ketika dilantik wajib ditunaikan. Terutama dan paling utama adalah janji sejak 79 tahun lalu ketika Indonesia Merdeka yaitu .......................... melindungi segenap bangsa Indonesia  dan  seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum  mencerdaskan kehidupan bangsa............ Lidah memang tak bertulang namun janji adalah hutang patut dipenuhi jika tidak akan terus dibawa sampai mati. Lima tahun bilang waktu yang tidak terlampau lama. Sudah siapkah ?  memenuhi janji dan menunaikan sumpah Hindari jangan melupakan janji bisa "kualat" nanti. Seringkali  yang terjadi adalah ............tapi janji tinggal janji bulan madu hanya mimpi, tapi janji tinggal janji di bibirmu (potongan bait lagu Dingin Endang S Taurina). Penuhilah janji agar selamat dunia akhirat. Apapun "rayuan" maupun "iming-iming" nya merpati tak pernah ingkar janji. Menunggu (dibaca Menagih) Dipenuhinya Janji (dibaca Sumpah. *( delta-delta)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H