Pendidikan merupakan suatu hak yang harus dipenuhi oleh setiap individu, memperoleh Pendidikan mulai didapat ketika masa-masa pertumbuhan dimulai dari brainstorming kepada anak-anak melalui permainan, membiasakan anak melakukan Gerakan-gerakan seperti berjalan &berlari, serta diajari cara berbicara. Tak hanya Pendidikan umum, pengetahuan akan agama juga tak kalah penting. Taman pendidikan Quran (TPQ) merupakan salah satu tempat belajar anak-anak dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan agama. Dimulai dari membaca Al-Qur’an hingga mempelajari fikih dasar dalam kehidupan sehari-hari.
Di kebanyakan desa akses Pendidikan belum bisa dikatakan cukup, dikarenakan masih banyak faktor kekurangan seperti infrastruktur, dll. Berbeda dengan sekolah umum, TPQ bisa dilakukan dengan tempat ibadah seperti Masjid. Namun tak sedikit juga TPQ memiliki tempat tersendiri. Di desa Jambesari, terdapat salah satu taman Pendidikan Quran yang bergabung dengan Taman Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang berdiri dengan nama “KB UMMI”. Kegiatan belajar mengajar disini dimulai setelah waktu salat dhuhur hingga masuk waktu salat isya
Sebanyak kurang lebih 30 anak belajar yang diisi dari berbagai usia, diutamakan untuk anak TK sampai dengan MI/SD. Pada waktu setelah dhuhur umumnya diisi dengan anak-anak usia TK, kemudian dilanjut setelah sholat ashar yang mana diisi dari berbagai kalangan dari TK-SD. Dengan menggunakan metode Ummi, maka perjenjangnya disesuaikan dengan kemampuan dari setiap murid. Sistem pengajaran ditempat ini yaitu dengan sistem setoran, setiap anak maju satu persatu lalu menyetorkan hafalan surat pendek, dilanjut dengan membaca 1 halaman setiap pertemuan. Kemudian Setelah salat maghrib adalah waktu dimulainya kelas tinggi yaitu Al-Qur’an.
Setiap hari Senin-Rabu diisi dengan pembelajaran Al-Qur’an dengan sistem setoran, untuk hari Jum’at – Minggu jadwal Pelajaran diisi dengan tingkatan kelas masing-masing dengan jadwal standar: Jum’at belajar Bahasa Arab, kemudian Sabtu diisi dengan teori-teori fikih yang diambil dari kitab Mabadiul fiqhiyyah, untuk Hari Minggu digunakan untuk praktek-praktek ibadah seperti wudlu dan praktek sholat. Akan tetapi ada satu kelas dibelakang yang jadwal Pelajarannya berbeda, pada hari Sabtu mereka mempelajari kitab Akhlaq yang diisi oleh Ustadz bernama Suryo, lalu untuk pembelajaran fikih diganti pada hari Minggu beserta praktek ibadahnya.
Pada kesempatan kali ini, kelompok 145 dari KKM UIN Malang berkesempatan untuk mengajar di tempat tersebut, sebanyak 9 anggota kelompok membantu setiap pengajar dari setiap jilid yang sekiranya mampu untuk mengajar. Mereka membawakan suasana yang ceria dan positif supaya anak-anak tersebut betah dan lebih giat dalam mengaji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H