Senin, 30 Desember 2024, para Mahasiswa KKM dari kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UINMA) berkolaborasi dalam penyuluhan stunting Desa Jambesari. Seluruh mahasiswa KKM baik dari UNESA maupun UINMA bersatu dalam program kerja (proker) bersama tersebut.
Bertempat di balai desa, acara tersebut dihadiri oleh 42 ibu-ibu dari berbagai dusun dan juga memiliki anak balita. Kegiatan penyuluhan ini dimulai pada jam 09.30 WIB. Acara ini dipandu oleh MC dari mahasiswa Uin Malang, yaitu Hasna Mutiara dan Cantika. Acara dimulai dari pembukaan yaitu dengan pembacaan doa bersama, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Selanjutnya sambutan acara yang disampaikan oleh Ibu Luthfi Nurrikha selaku Bu Lurah terkait berlangsungnya acara serta menjelaskan situasi stunting yang terjadi pada kecamatan Poncokusumo, terlebih lagi di Desa Jambesari. Disamping itu, beliau juga memaparkan masalah-masalah yang berkaitan dengan stunting ini, seperti problem pernikahan dini. Â Sambutan yang ke-2 disampikan oleh Saudara Hari Sur Rizqi (Mahasiswa Uin Malang) yang juga berterima kasih atas terlaksananya acara ini serta mengharap antusiasme dari ibu-ibu .
Memasuki acara inti, yaitu penjelasan mengenai stunting yang dilakukan oleh M. Haikal dan Davina Mutiara, yang mana mereka juga turut membahas tentang makanan pendamping air susu ibu (MPASI), dimulai dari jenis-jenis makanan yang seharusnya dikonsumsi, memaparkan makanan yang disarankan, serta cara membuat MPASI secara sederhana. Setelah pemaparan materi tersebut, dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan MPASI yang dipraktekkan oleh mahasiswa UNESA. Pada ksempatan kali ini, mereka membawakan resep nugget yang berbahan dasar sayuran, berupa wortel dan brokoli. Hal tersebut berkaitan dengan mata pencaharian desa setempat yang mayoritas petani, sehingga dirasa sesuai dengan kondisi warga. Pada waktu demonstrasi mahasiswa dibantu oleh ibu kader desa dengan suasana yg ceria.
Selesainya demonstrasi MPASI, Ibu Nur Khasana selaku bu bidan turut menghimbau para ibu-ibu supaya lebih waspada terhadap masalah stunting ini serta lebih peduli terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anaknya. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah mengajarkan kepada warga setempat cara membuat makanan pendamping (selain asi) untuk tumbuh kembang balita, serta pemanfaatan terhadap sumber daya setempat sebagai salah satu bahan alternatif pembuatan MPASI. Acara berlangsung dengan khidmat, ibu-ibu menyimak dengan antusias terhadap materi dan praktek yang dipaparkan. Walaupun pada awal acara terdapat sedikit keributan ibu kader terhadap panitia pelaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H