Sebuah kisah yang ku rasa telah membuat kehidupan ku berubah 180derajat,yah..mungkin itu memang benar. Namaku Reyna. Bisa di bilang aku ini termasuk salah satu siswi teladan di sekolah ku. Kehidupan ku biasa-biasa saja,tidak ada yang istimewa dari ku. Namun semua itu kini telah berubah! Seperti yang ku bilang tadi, 180derajat!. Jungkir balik ama kehidupan lama ku. Semua berawal ketika aku ,tak sengaja berciuman dengan Rio(sdikit aneh sih,tapi emang begitu kjadiannyaJ). Cowok yang paling populer n familiar. Semua cwe di bikin klepek-klepek ama dy . Sayangnya dia begitu dingin terhadap cewek. Hanya cewek beruntung aja yang bisa jadi kekasihnya. Aku sendiri bener-bener ngga nyangka! Setelah kejadian itu, tiba-tiba aja Rio memaksa ku untuk menjadi kekasihnya. Coba deh pikir definisi dari kata “maksa”. Hhm...emang aneh banget itu cowok. Kenapa ngga minta baik-baik aja sih?! Di tembak,atau apalah gitu. Pake cara yang romantis dikit. Setelah beberapa bulan kita pacaran,sedikit ada perubahan ama Rio. Meskipun Cuma dikit,tapi ga papa lahJ. Rio mulai ada perhatian ama aku. Meski sikap dingin-nya itu loh,uuhh...ga mo ngilang-ngilang jugga! Aku aja sampe kewalahan ngadepin sikapnya yg satu itu! .emmmt. . .oke deh,itu tadi sedikit basa-basi dari gua, cerita selengkapnya baca nih dibawah..xixixiiJ Hari itu aku ada rencana ke bandara,jemput temen sekaligus sepupu ku yang udah 3 tahun ga ketemu, gara-gara dianya minggat ke amrik! (waduh,kok minggat sih..kerja maksutnya,xexexeJ). Namanya Adit. Katanya sih jam 3 itu pesawat bakal dateng. tapi udah jam setengah 5, kenapa tu pesawat belom dateng jugga sih?? (macet kali yak?!hoho) . kelamaan nunggu aku jadi khawatir . bukan karna Adit,tapi karna hari ini Rio mau ngadain party buad ngerayain ultah nya. Aku ga mau sampe telat. Aku mondar-mandir nungguin kdatangan Adit. Tapi masih aja belom ada tanda-tanda tu pesawat bakal dateng! Tiba” aja hape ku bunyi. “sweetheart”. Dari Rio.......... “hy hooney!” sapa ku. “kamu dimana mo,??” Momo-Popo,itulah cara kami saling sapa. Xixixii lucu juga yahJ “aku lagi di bandara,nunggu temen Po.” “tau ngga ini jam berapa? Udah setengah enam taug! Kenapa belom pulang juga??,sekarang aku jemput. Kamu mau tunggu dimana mo??”.. huhuhu,lagi-lagi dia membentakku . “Rio, aku...” kata-kata ku sempat terputus. Karna aku bingung,antara nunggu Adit ama ke party Rio. “Rio, aku udah 3 tahun ngga ketemu ama Adit”. “Kamu udah janjikan akan bersama ku disaat party ku nanti. Ngga usah banyak omong,mau tunggu dimana mo?biar aku jemput”. “maaf Rio, tapi....”. “Bye!” Tut..tut..tut... Belom sempat ku selesaikan kalimat ku tiba-tiba Rio menutup telponnya. ‘bye’? apa maksunya bye?? Aku hanya berusaha menepati janji ku. Apa aku salah? keluh ku dalam hati. Ulang tahunnya kan masih besok. Apa aku salah pergi menjemput teman yang sudah 3 tahun ngga ketemu?? Aku masih saja menyesali sikap Rio. “Yah, baguslah. Aku juga sudah bosan. Padahal balum lama saling kenal, tapi dia selalu berbicara seenaknya padaku. Bye juga!” Aku terus memaki dalam hati, aku begitu menyesal atas sikap Rio yang tak mau memahami ku. ------ooo0^_^0ooo------ Brukk!! Ku hempaskan tubuh ku ke ranjang.” Sudah putus! Kurasa memang begitu” . Masih saja angan ku melayang memikirkan setiap perkataan Rio di telphon tadi. “Rio....!!aku lelah dengan semua ini! .hhm...aku akui kali ini emang salah ku, jadi ku maafkan kau dengan senag hati”. “telpon Rio ah...sekalian minta maaf ^^”(pikirannya cetek). Tanpa pikir panjang,ku pencet keypad hape ku yang udah mulai kabur angka-angka nya. Dengan tampang tak berdosa,aku bermanis-manis pada Rio. Tapi apa yang ku dapat? plakK! Rio menutup telpon ku! Ku rasa dia bener-bener marah. Aduuh,gimana nih?! Malam itu aku pergi ke acara party temen yang diadain di sebuah kafe. Yah, suasana yang begitu riuh dengan gemerlap lampu disko. Jujur aku tak begitu suka dengan keramaian,aku lebih suka ketenangan. Tiba-tiba aja perut ku jadi terasa mual. Aku celingukan nyari toilet,karna ga tau letaknya dimana aku bertanya pada salah satu pelayan yang kebetulan lewat. “emm...maaf mas, toilet sebelah mana ya??”. Tanya ku pada si pelayan. “Mbak lurus aja,trus belok kiri. Toiletnya ada di sbelah kanan”. “oh,makasih mas”. “ya mbak”. Jawabnya. Aneh, kenapa dia ngliatin aku terus ya? Emm...auk ah, naksir kali’..xixixii , aku terkikik sendiri memikirkan si pelayan yang sejak aku balik badan tadi masiih aja merhatiin akuJ. “hemh...kok aku ngga liat Rio sih. Biasanya kan dia ama geng nya itu,tapi knapa tadi kulihat mereka ngga bersama Rio?! Emm....mungkin aja Rio lagi mojok ama si Sisyl (status::_mantan_)”. Aku ngoceh ngga jelas sambil mandangin wajah ku di kaca. Tiba tiba aja ada si Sisyl keluar dari dalem kamar mandi dengan gontai(keliatannya sih mabuk) +sebatang rokok di tangannya. Aku kaget setengah mati!(hampir aja ku teriakin setan!!xixixii) ku putuskan untuk keluar dari toilet sebelum sesuatu yang ga diinginkan terjadi. Aku ama sisyl emang ga pernah akur. Yaiyalah..secara, dia itu mantannya Rio yang masih ngarep banget cintanya Rio. Sedangkan status ku saat ini adl “Pacar” dari Rio, terang aja ga ada akur-akur nya! Tapi baru saja aku balik badan,sisyl memanggil ku. “Hey kamu!!” .. dengan terpaksa ku balikkan badanku lagi. “kenapa kamu ambil Rio dari ku, hah..?? kenapa?? Kenapa kamu sakitin Rio??? Aku begitu menyayanginya!! Takkan ku biarkan kamu menyakitinya!!!”. Sisyl ngomel-ngomel ga jelas dalam keadaan mabuk. Aku jadi bingung sendiri mau gimana lagi, urusan ama orang mabuk mah ga akan pernah kelar. Dia nya aja ga nyadar ama apa yang di omongin. Ku putuskan untuk diam. Tapi tiba-tiba...... “Braakk!!” dua orang berpakaian pelayan membuka pintu toilet dengan keras. “itu dia! Aku tak salah lihat kan kak?!” kata seorang pelayan pada temannya. “oh, dia rupannya. Berani sekali menyelinap dan datang ke sini,mau kencan ama Rio,hah???” kata pelayan satunya. “Siapa kalian??” tanyaku. “apa kamu ngga inget ama wajah kami?xexexe.” mereka berdua malah terkekeh mendengar pertanyaan ku. Ku perhatikan wajahnya dngan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya(halah! Proklamasii kalee ..haha), wajah itu...seperti nya aku kenal. “kalian yang di basecamp malam itu kan??”. “xexexe..kamu masih ingat jua?!. Mana Rio?” . “Aku ngga tau dimana dia!! Untuk apa kalian mencarinya? Mau balas dendam gara-gara kejadian malam itu,hah??”.. Deniar dan Rendi, kedua pelayan iitu emang musuh bebuyutan ama Rio. “cepat telpon Rio dan suruh dia kesini secepatnya kalo kalian ga mau celaka!!!” . katanya dengan nada membentak. Tapi itu ga mempan buat ku. “sampai kapanpun aku ga akan ngelakuin itu!” .. tiba-tiba aja sisyl teriak teriak manggil Rio. Ternyata si doi malah nelpon Rio..Cape dee “.....Rio! tolong aku!! Ada dua orang cowok dari tadi bentak-bentak aku,aku takut Rio!!” ....uuhh, sial! Cewek ituu!!!!!!!!!!! Knapa pake acara telpon Rio segala sihh!! “Jangan Rio!! Jangan kesini!!!! Kamu di jebak!”.aku teriak sekenceng-kencengnya berharap Rio mendengar kata-kataku. Tapi harapan ku sia-sia. Rio menggebrak pintu toilet,tak ku sangka pakaiannya begitu compang camping. “kan sudah kubilang jangan ke sini! Dasar bodoh!!” aku marah-marah ama Rio. Aku Cuma ga mau Rio kenapa kenapa. Aku tau mereka Cuma menjebak Rio. Tapi Rio tak mau mendengar omonganku. “jangan GR aku kesini bukan untuk melihatmu! Cepat keluar kumpul ama temen-temen mu!!”. Rio malah membentakku. “kanapa? Emangnya kamu bisa jaga diri kamu hah??aku akan tetap disini!” “kamu bener-bener ga mau menuruti ku?! Pergi!!!” . Takut, Baru kali ini aku melihat wajah seseram itu. Rio...... Aku berlari tanpa arah tujuan dengan berlinang air mata. -----ooo0^_^0ooo----- Pagi itu aku bangun dengan malas,masih terasa sangat pusing di kepalaku. Kejadian malam itu masih terngiang di ingatan ku. “Rey, kamu ngga apa-apa?” tiba-tiba saja ku dengar suara Adit di belakangku. Entah sejak kapan dia berada di sana. “Adit.. aku ngga bisa melupakannya. Aku suka Rio, dan kini aku makin menyayanginya. Gimana nih?” tanpa terasa lagi-lagi air mata ku menetes. “Trus mau kamu apa?” . “Aku ngga tau.. hanya saja rasanya aku begitu kangen padanya”. “ Saat ini mungkin sia sedang berada di rumahsakit”. “Apa??!” aku benar-benar shock! Kaget,bingung,kawatir,sedih, semua bercampur jadi satu. “terjadi masalah besar di party tadi malam, sepertinya dia terluka parah dan di bawa pergi ambulans”. ”dimana? Rumahsakit mana??” . aku histeris sendiri mendengar penyataan Adit. “aku jugga ngga tau..” jawab adit dengan muka sedikit di tekuk. Aku tau adit juga tak rela melihat ku sedih seperti ini. Aku sudah kehilangan kendali. Aku menelpon semua rumah sakit di kota ini. Akhirnya aku menemukan RS yang menerima pasien bernama Rio. Sekali lagi aku berlari tanpa sadar. Ingin ku katakan. Banyak sekali yang ingin ku katakan pada Rio. Harus ku katakan,aku ga mau berbohong lagi akan perasaan ku! Aku terus berlari menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit aku hanya bertemu beberapa teman se’geng’ nya. Sial,saat itu bukanlah jam besuk. Terpaksa aku pulang lagi,tapi aku sudah sedikit lega karna aku tau Rio telah mendapat perawatan terbaik. Keesokan paginya aku kembali ke rumahsakit. Sialnya, aku katemu Sisyl yang kebetulan di rawat di rumahsakit yang sama. Sisyl memaksa ku untuk menjauhi Rio dan mengatakan bahwa ini terakhir kalinya aku menemui Rio. Jujur aku tak sanggup jika harus mengatakan itu. Tapi Sisyl memaksa. Dia mengancamku. Akhirnya aku pun mengiyakan permintaannya. Aku masuk ke kamar dimana Rio dirawat. “hay Rio, bagaimana keadaan mu? Aku datang bersama Reyna. Katanya ada yang pengen di sampein tuh ke kamu”. Sisyl yang pertama kali memulai pembicaraan. Heh,tak kusangka dia benar-benar bermuka dua. Serigala berbulu domba. Hhm..ku hela nafas panjang untuk memulai kata. “Rio..aku rasa ini terakhir kalinya kita bertemu”. Mulut ini seakan terkunci rapat saat hendak mengatakanya. Tapi tetap saja,semua kata-kata itu keluar dari mulut ku. Kulihat ekspresi Rio yang ga percaya dgn apa yang ku katakan. “Jadi itu yang ingin kamu katakan?” aku tertunduk..nggak! ini bohong. Bisikku dalam hati,berharap Rio mendengarnya. “hentikan,. Sampai kapan kamu akan terus membohongi perasaanmu? Sampai kapan kamu menganggap ku seperti orang bodoh! Meski kamu ga mau menemui ku tapi kalau aku mau menemu mu kamu bisa apa,hah??” Rio malah marah-marah padaku. “hhuuaaaaaaa!!!” tiba-tiba saja sisyl menangis sejadi-jadinya. Aku bingung harus gimana lagi. “lain kali saja kita bicarakan ini,ku rasa aku harus keluar”. Aku memutuskan untuk mengalah saja. “jangan keluar!” Tapi Rio malah menahan ku. “Nanti aku kesini lagi”. “ Kapan itu?” . “nanti...” . aku berusaha mengalah atas keadaan ini, aku tau perasaan Sisyl begitu sakit. Meski tak sesakit yang ku rasakan saat ini. “Nanti itu kapan?! Sampai sekarang aku sudah terlalu sering menunggu orang. Sampai kapan aku harus menunggumu??”. Ingin rasanya air mata ini keluar mendengar kata-kata Rio. Membelakangi suara teriakan dari ruang pasien aku bergegas keluar sebelum Rio mengikutiku dan langsung berlari kerumah tanpa berpikir apapun. -----ooo0^_^0ooo----- Jam 2 pagi, aku belum bisa tidur juga. Masih kepikiran Rio. Tiba tiba handphone ku bunyi. Siapa yang telpon pagi-pagi begini?? Pikirku. Segera saja ku angkat. “halo?” . “Reyna, keluarlah! Ke depan SD pertiwi sekarang!!” . suara itu... “Rio?? Kamu kenapa? Mabuk? Keluar dari rumahsakit? Kaki mu gimana??”. Yang ada di pikiran ku saat itu hanyalah Rio. Aku begitu kawatir padanya. “Gara-gara kamu aku jadi orang bodoh! Lihat, meski ku tunggu kamu ngga datang juga. Aku terus mwnunggu mu tapi knapa kamu ngga dateng?”. “kamu dimana?di depan SD pertiwi? Tunggu aku! Aku akan kesana sekarang juga!”. Tanpa pikir panjang aku berlari keluar menuju SD pertiwi yang letaknya emang ga jauh dari rumah ku. Aku berlari dan terus mencari,tapi aku tak melihat Rio. Apa aku salah denger?ah..enggak mungkin! Rio emang bilang SD pertiwi kok. Hhm.. tunggu! Rio sudah terlalu sering menunggu ku. Jadi aku juga harus menunggu dia. Aku terus menunggu berharap aku dapat melihat Rio. Ga nyangka ternyata udah pagi. Aku ketiduran! Rio akhirnya ngga kembali. Aku putuskan untuk pulang saja. “magic girl milk...” Ringtone hape ku berbunyi,langsung aku melompat mengambilnya dan mengangkatnya. “Halo!!” . “huh, kaget nih!” jawab seseorang di seberang. “oh, naya”. Ternyata tak seperti harapan ku. Ku kira Rio yang telpon. Ternyata Naya, dia itu sahabatku. “Lagi nunggu telpon? Pasti ada sesuatu!” . akhirnya ku ceritakan semua pada Naya. “kamu bodoh! Kamu ga tau kalo SD pertiwi punya dua pintu? Pintu depan dan pintu belakang. Kamu nunggu dimana?” Naya malah protes padaku. “aku nunggu di pintu depan” , “berarti dia ada di pintu belakang”. Ah,betapa bodohnya aku. Aku tak mengetahui hal itu. Akhirnya ku putuskan untuk pergi ke rumah sakit saat itu juga. “Rio...sekarang aku ga akan lari lagi darimu. Karena itu yang aku suka sekarang. Rio yang ada di depan mata ku,yaitu kamu”. Aku berlari... dan terus berlari.... “AKU MENCINTAIMU RIO!!!” .. I wanna be with you, because just you’re that I love. just you’re that I want to accompany me until my old term wait for, even until doom picks up us both. I wanna be with you. because you’re my lovely, because you’re my destiny ... I love you Rio!! ^^ :*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H