Manusia adalah makhluk ciptaan allah yang maha kuasa yang dianugerahi sebuah pikiran untuk memikirkan kehidupan kedepannya, selain itu manusia pada kudrat nya juga memiliki sebuah hak dalam hidupnya, yang melekat kuat pada setiap individu. Hak-hak yang dimaksud seperti hak untuk hidup, kebebasan, kesetaraan, dan keadilan tanpa adanya diskriminasi yang mana semua itu dikenal dengan istilah HAM(hak asasi manusia).
Hak asasi manusia merupakan pilar universal yang memastikan keberadaan setiap individu di dunia ini. Hal ini melampaui batas negara, budaya, dan agama, dan menjadi pondasi kemanusiaan yang tak terpisahkan. Konsep ini menegaskan bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup dengan martabat, bebas dari penyiksaan, diskriminasi, serta memiliki akses yang setara terhadap pendidikan, kesehatan, dan keadilan.
Di tengah-tengah keragaman dunia ini, hak asasi manusia bertindak sebagai perekat moral yang mengikat semua orang. Namun, ironisnya, meskipun diakui secara universal, realitas terkini menunjukkan bahwa hak-hak ini masih sering dilanggar di berbagai belahan dunia. Seperti kasus-kasus penindasan, pelanggaran hak, dan ketidakadilan masih terjadi dalam berbagai bentuk.
Indonesia, sebagai salah satu negara yang mengakui hak asasi manusia dalam konstitusinya, terus berjuang untuk meningkatkan perlindungan dan penghormatannya. Melalui berbagai regulasi, termasuk keterlibatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), langkah-langkah dilakukan untuk memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati dan dilindungi dengan baik.
Namun demikian, tantangan nyata masih ada di sekitar kita. Ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan, masalah diskriminasi terhadap minoritas, serta isu-isu kemanusiaan lainnya tetap menjadi fokus perjuangan. Salah satu contoh pelanggaran HAM yang terjadi akhir-akhir ini pada perusahan Grab, hal ini terjadi waktu perusahaan Grab sedang membuka rekrutmen tenaga kerja baru, yang mana ada seorang disabilitas tuli mendaftarkan diri untuk bergabung di perusahaan tersebut, pihak perusahaan yang meng interview orang disabilitas diperlakukan kurang baik, diantaranya disuruh baca dengan suara keras, di tes pendengaran dengan dibentak-bentak dan kurangnya perhatian dari yang nge interview, dimana hal seperti itu sudah jelas melanggar HAM, mereka sedang melakukan diskriminasi didalamnya sehingga hal tersebut sangat dikecam berat oleh pemerintah Indonesia karena ketidak sesuaian dengan SOP suatu perusahaan.
Maka dari kasus tersebut kita belajar, bahwa dalam dunia ini kesadaran orang-orang terhadap HAM ini masih relatif rendah, mereka selalu beranggapan bahwa setiap orang yang masih di bawah dari dirinya itu sebagai orang yang tidak ada apa-apanya,tetapi yang sebenarnya itulah sebagai progres kita untuk bisa menjadi seorang mulia.
Mindset semacam itu harus ditinggalkan, kita setiap individu mempunyai hak masing-masing untuk dihormati dan layak hidup sebagaimana dalam kehidupan di dunia ini. HAM memang butuh kesadaran diri yang tinggi, karena hal tersebut timbul dari perasaan kita untuk bisa saling menghargai satu sama lain.
Kita sebagai warga negara Indonesia yang beragam budaya dan bahasa sangat erat hubungannya dengan HAM, di negara kita HAM sangat dijunjung tinggi dalam peraturan perundang-undangan sebagai bentuk kepedulian Negara terhadap warga negaranya. Dengan begitu negara kita bisa menjadi negara yang cinta kepada rakyatnya untuk menjaga keharmonisan satu sama lain.
Kesimpulannya, keberadaan Hak Asasi Manusia merupakan pijakan moral yang mendesak untuk membentuk masyarakat yang lebih manusiawi. Mempertahankan, melindungi, dan menghormati HAM tidaklah hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama setiap individu di masyarakat.Â
Dengan memastikan bahwa hak-hak dasar setiap individu diakui dan dihormati, kita membuka jalan menuju dunia yang lebih adil, harmonis, dan penuh penghargaan terhadap martabat manusia. Menjunjung tinggi HAM tidak hanya menjadi ajaran moral, tetapi sebuah komitmen nyata untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dalam keragaman yang membanggakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H