Nah, dengan selalu melihat postingan dan story orang lain, bukan tidak mungkin kita akan membandingkan kehidupan yang kita miliki dengan orang lain. Seperti bentuk tubuh ideal yang dimiliki orang lain, atau kehidupan orang lain yang terlihat selalu bahagia, dan kesuksesan yang dipamerkan oleh orang lain.
4. Apakah cara kita menggunakan media sosial mempengaruhi kesehatan mental kita secara negatif?
Ini dia yang perlu kita perhatikan lagi. Sudah sejauh mana sih energi yang kita kuras hanya untuk scrolling? Pernah merasa sangat banyak pikiran walaupun seharian tidak melakukan pekerjaan yang berat? Mungkin inilah dampak dari scrolling tanpa ada batas. Hanya dengan scrolling sering kali pikiran kita terkuras karena tidak mampu mengontrol diri atas kekahwatiran yang kita miliki. Lalu apa? Overthinking lah yang selanjutnya akan terus membayangi hari-hari kita.
Stop sampai disini! Saatnya mengevaluasi konten yang ada di media sosial. Saatnya untuk mengambil sikap keras dan jujur terhadap perasaan yang kita miliki saat mengakses media sosial.
Apakah kita merasa insecure tiap melihat seseorang dengan standar kecantikan yang diinginkan semua orang? Apakah kita mengikuti banyak akun untuk mengikuti tren? Apakah kita membandingkan diri dengan capaian orang lain? Apakah ketika kita melihat postingan orang lain kita akan bertanya mengapa hidup orang lain begitu mudah dan menyenangkan? Dan apakah media sosial membuat kita membenci diri kita sendiri?
Sangat miris bukan, ternyata kita begitu sering membandingkan diri sendiri. Kita tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki. Selalu menuntut menginginkan hidup seperti orang lain. Menjadikan dunia maya menjadi hal yang harus kita ikuti dan jelajahi terus menerus.
Hey, berhentilah memikirkan apa yang bukan kehidupan kita. Berhentilah menyalahkan diri kita atas apa yang tidak kita miliki. Pikirkanlah apa yang ada disekeliling kita, bukan apa yang ada didalam gadget kita.
Overthinking adalah masalah yang kita ciptakan sendiri. Banyaknya informasi yang masuk dalam sosial media kita membuat kita kuwalahan dalam memilahnya.
Maka, sudahi itu semua, berhenti mengkuti akun yang membuat kita tidak bahagia, lakukan aktivitas di dunia nyata kita. Fokus pada saat ini, dan ingat bahwa lingkungan sekitar membutuhkan kita dalam bentuk nyata bukan virtual. Daripada memperhatikan hidup orang lain yang belum tentu dan sudah pasti tidak mengenal siapa kita, lebih baik perhatikan sekeliling kita. Mulai bangun hubungan dengan orang lain, dengan tubuh yang berbeda, hidup yang berbeda, dan situasi yang berbeda.
Berhentilah mengonsumsi begitu banyak hal negatif dan gunakan media sosial dengan rasa optimisme. Media sosial bisa menyenangkan jika kita tahu batasan dan prioritas kita. Prioritas yang kita tetapkan ini akan membantu agar tidak dilanda overthinking.
Dari semua hal yang ada pada media sosial. Memang benar kata yang tepat untuk saat ini adalah "Bijaklah dalam bermedia!".