Mohon tunggu...
Darin Arina
Darin Arina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

S1 MIK UPI

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengungkap Kesuksesan Terminal Wisata Grafika Cikole: dari Wisata Kuliner hingga Penginapan Terbaik

19 November 2024   12:00 Diperbarui: 19 November 2024   12:05 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi Gambar TWGC /offcialgrafika 

 Berawal dari berdirinya rest area pada 2006 lalu, kini Rest Area Grafika Cikole berkembang menjadi Terminal Wisata Grafika Cikole yang berlokasi di kaki pegunungan Tangkuban Perahu pada ketinggian 1400 m diatas permukaan laut dengan luas mencapai 9 hektar yang berada di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Cabang utama Grafika mencakup lokasi di Sukabumi, Gerlong, Jogja, dan Gombong, serta restoran dan hotel di Bali. Grafika Cikole, berfokus pada layanan wisata seperti penyediaan lunchbox, katering untuk hotel tanpa F&B (seperti Hotel Makmur Indah), dan aktivitas outbound serta sarapan bagi wisatawan yang menuju Tangkuban Perahu. Jaringan pelanggan Grafika Cikole terdiri dari 60% wisatawan Jawa Tengah dan Jawa Timur, 20% dari Jakarta, dan 20% dari Sumatra.

     Pak Sapto sebagai General Manajer dari Terminal Wisata Grafika Cikole mengungkapkan “Kalau TWGC sendiri fokus awalnya di wisatawan tangkuban perahu, karena wisatawan bandung itu tidak pas kalau tidak ke tangkuban perahu, tapi seiring berjalannya waktu kita sebagai penyangga dan berkembang menjadi suatu kawasan wisata dimana pengunjung itu bisa outbound sekaligus makan dan kami juga sediakan tempat untuk menginap.” ungkapnya saat ditemui di Lokasi Grafika Cikole pada Jumat (08/11/2024).

Saat ditanya visi mengenai usaha ini, Pak Sapto menjawab “Tujuan kami adalah memastikan wisatawan memilih Terminal Wisata Grafika Cikole sebagai tempat makan utama kemanapun mereka pergi” 

       Pak Sapto menungkapkan bahwa dari berdirinya Grafika Cikole hingga saat ini tak luput dari tantangan-tantangan yang dilalui. Akan tetapi, dari tantangan-tantangan tersebut juga menumbuhkan inovasi. “Salah satu tantangan yang kita hadapi adalah orang-orang kalau datang kesini sekarang suka selfie dan mengambil foto, konten-konten yang diambil di tempat kami dishare di sosial media, otomatis kita harus memberi citra yang baik untuk ditunjukkan, kita harus mengikuti perkembangan dan trend yang ada untuk itu”

   Bukannya melihat kompetitor sebagai ancaman, Terminal Wisata Grafika Cikole justru menganggap persaingan sebagai daya tarik yang bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung ke  Cikole, bikin suasana wisata jadi makin ramai.

Melansir dari website resminya yaitu grafikacikole.com, Grafika Cikole menyediakan tempat penginapan yang terdiri dari pondok wisata alam, urban camp, rumah panggung, dan juga camping ground. Lalu untuk outboundnya sendiri dapat dipilih paket outbound maupun wahana permainan. Terdapat Hutan Mycelia yang menggambarkan sebuah peradaban kecil, di kedalaman hutan, penuh keceriaan, cahaya dan warna. Restorannya terdiri dari Aula Resto Grup dan Resto Taste of Cikole. Wisatawan juga dapat memilih FnB dari Taste of Cikole, Paket Buffet Banquet, BBQ kambing guling, pusat oleh-oleh dan juga foodcourt.

Sebelum kamar disewakan kepada tamu, dilakukan standar khusus untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan, Alur dimulai dari marketing ke reservasi, kemudian mengeluarkan form berisi rincian kebutuhan untuk gudang, dapur, service, dan pelanggan. Producing control dilakukan melalui serah terima antara dapur dan service untuk memastikan semua kebutuhan pelanggan siap.

      Mengenai keunikan TWGC, Pak Sapto menjelaskan “Penginapan di Terminal Wisata Grafika Cikole yang kami tawarkan adalah nomor satu, mengutamakan kelengkapan fasilitas, pelayanan prima, dan standar hospitality yang tinggi. Dengan tiga aula, kami mampu menyediakan makanan untuk 600–700 orang. Kami juga memiliki jaringan travel agent yang kuat, memudahkan akses tamu ke Grafika Cikole. Kecepatan produksi kami menjadi keunggulan, mampu menangani permintaan dadakan hingga 100 orang dalam waktu hanya satu jam. Bahkan bulan lalu, jumlah tamu melebihi jumlah reservasi yang masuk, menunjukkan tingginya kepercayaan pelanggan. Sistem manajemen yang solid juga menjadi nilai tambah, dengan banyak tamu yang datang dari Lampung dan Jogja.”

   Pak Sapto mengatakan dalam hal strategi pemasaran “Prioritas kami adalah pertama, menjaga kualitas layanan agar tetap unggul. kedua memastikan hubungan baik dengan tamu, baik yang sudah datang maupun yang akan datang dan ketiga yaitu aktif mengikuti kegiatan mitra travel agent untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kunjungan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun