Mohon tunggu...
Andri Azis
Andri Azis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang perantau, sedang mencari semua bekal yang bisa dibawa pulang dengan gemilang. Tidak terkecuali cerita-cerita panjang. Feel free for visiting my personal sites, http://www.angkasahati.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dai Nada Mewakili Indonesia dalam Festival Kebudayaan Internasional di Mesir

22 September 2011   04:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:44 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“4th The International Samaa’ Festival for Sufi Music & Chanting ” yang digelar di Kairo, Mesir Agustus silam menyisakan cerita yang luar biasa untuk disimak. Event yang memang digelar setiap tahun ini sengaja mendatangkan berbagai utusan dari negara-negara di dunia untuk menampilkan seni dan budaya keagamaan dari masing-masing negara, terutama dalam bidang seni tarik suara dan instrumental.

Festival International yang dipimpin oleh Dr. Intessar Abdel Fattah, seniman kenamaan sekaligus pimpinan istana budaya al-Ghury Mesir ini diikuti oleh lebih kurang 12 negara termasuk Indonesia. Festival ini berlangsung semenjak tanggal 15 – 25 Agustus 2011, dengan menampilkan perwakilan dari Indonesia, Amerika Serikat, Al-Jazair, Maroko, Spanyol, Norwegia, Turki, India, Iran, Ukraina, Pakistan dan Tuan Rumah Mesir.

Sebagai perwakilan Indonesia tahun ini secara khusus Dr. Intessar mengundang langsung “Dai Nada” sebuah kelompok akapela yang dianggotai oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kebetulan sedang belajar di Universitas Al-Azhar Kairo. Undangan ini dilayangkan dikarenakan ketertarikan Dr. Intessar secara pribadi dan masyarakat Mesir secara umum terhadap performa DN melalui lagu-lagu di album dan video klip yang sering diputar oleh stasiun tivi dan radio Mesir. Selain itu Dai Nada yang memang sudah memiliki jam terbang tampil yang cukup tinggi untuk kawasan Timur tengah, terutama Mesir, Al-Jazair dan Maroko ini dianggap unik dengan kemampuan membawakan lagu-lagu berbahasa Arab, Ingris, Prancis, Mandarin dan Jepang dalam konsep mouth acapella tetapi tetap dengan nuansa ketimuran.

Mewakili Indonesia dan melakukan penampilan seni bersama 11 negara lainnya tentu saja merupakan pengalaman berharga bagi semua personil Dai Nada. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nur Akhyari, lead vocal Dai Nada di saat diwawancarai beberapa stasiun TV local, “Walaupun lebih banyak melakukan penampilan sebagai utusan Mesir ke berbagai negara, namun dimanapun kami (Dai Nada) berada kami selalu kami mengatakan bahwa kami adalah orang Indonesia dan kami bangga dengan itu” Ungkapnya dalam bahasa arab yang fasih.

Terlebih pada festival Internasional ini Indonesia mendapat pujian paling meriah baik dari audiens maupun dari para penampil dari negara-negara lain. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu utusan Amerika Serikat Mr. John Garner dari grup vocal “Newyork Voices of Inspiration, “Wow, Indonesia sangat menakjubkan. Kami belum pernah menemukan performance yang begitu memukau dengan hanya mengandalkan harmoni suara tanpa alat musik apapun dan dilakukan oleh sekelompok orang. Saya masih bertanya-tanya bagaimana mereka bisa mengeluarkan (seperti) satu suara dari banyak mulut” Pujinya di depan para personil DN dengan aksen Amerika sambil tersenyum renyah.

Kreatifitas putra-putra bangsa ini patut mendapat acungan jempol dengan sederet prestasi Internasional dengan mengadakan serta mengikuti konser-konser kebudayaan di beberapa negara seperti Austria, Cina, Maroko, Al-Jazair, dan tentu saja konser-konser kebudayaan serta penampilan rutin di Mesir.

Ketika ditanya tentang rencana Dai Nada untuk merilis album di Indonesia atau niat melakukan penampilan di Indonesia, Akhyari mengungkapkan bahwa keinginan untuk itu selalu ada mengingat bagaimanapun Indonesia adalah negeri dan bangsa asli dari semua personil Dai Nada. Dan tentu saja suatu saat nanti semuanya juga akan pulang ke Indonesia, namun sampai saat ini kesempatan untuk pulang dan berkarya di tanah air masih sedikit ditambah dengan padatnya jadwal kuliah dan konser rutin Dai Nada terutama di Mesir.

Sehingga dengan menjadi perwakilan Indonesia dalam Festival Internasional ini menjadi semacam pengobat kerinduan untuk berkarya di tanah air bagi setiap personilDN. Mengharumkan nama bangsa melalui kreatifitas dalam seni dan budaya dari luar negeri menjadi prestasi dan pengalaman tersendiri bagi DN. Sebab tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ini dan tidak di setiap waktu hal ini bisa ditemui.

Bravo Dai Nada, teruslah berkarya dan tetaplah bangga menjadi orang Indonesia. DRZ.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun