Mohon tunggu...
Darian Sofian
Darian Sofian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Indonesia di serang Senjata Pemusnah Masal yang paling berbahaya

1 Juni 2015   15:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24 1991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Indonesia di serang Senjata Pemusnah Masal yang paling berbahaya

Kelebihan manusia dibandingkan makhluk hidup lainnya adalah kemampuan menciptakan suatu barang. Ketika barang yang diciptakan tersebut mampu membunuh manusia dalam jumlah besar maka dapat disebut sebagai senjata pemusnah masal. Senjata pemusnah masal yang paling berbahaya adalah benda yang mampu membunuh manusia dalam jumlah yang paling besar.

Saya mau memperkenalkan senjata yang paling berbahaya. Senjata ini pada abad ke 20 mampu menimbulkan korban lebih dari seratus juta jiwa (100.000.000 jiwa / abad) dimana pada tahun ini lebih dari enam juta jiwa (6.000.000 jiwa / tahun) meninggal karenanya. Senjata ini diperkirakan akan membunuh lebih banyak orang lagi pada abad ke 21 dengan mampu menimbulkan korban lebih dari satu milyar jiwa (1.000.000.000 jiwa / abad) dimana pada tahun 2030 lebih dari delapan juta jiwa (8.000.000 jiwa / tahun) meninggal karenanya.

Senjata ini adalah senjata bunuh diri, artinya yang menjadi korban utama adalah yang mengaktifkan. Senjata ini juga mengorbankan orang di sekitar korban ketika senjata ini diaktifkan. Senjata ini mengandung lebih dari 200 zat beracun. Karena senjata ini tidak membunuh secara langsung, zat beracun tersebut menempel dan terbawa di tubuh dan pakaian meski senjata sudah tidak di aktifkan dan zat beracun ini akan selalu terbang kemanapun. Bahkan ketika korban pulang ke rumah, zat ini dapat mengenai keluarga korban serta menyebabkan bayi mendadak berhenti bernafas (Sudden Infant Death Syndrome) dan meninggal dunia.

Luar biasanya senjata ini dibeli oleh korban utama, dan dapat membunuh orang kedua (sekitar senjata ini ketika di aktifkan) dan orang ketiga (sekitar korban utama dimanapun berada). Hari ini, senjata tersebut menyerang lebih dari satu milyar (1.000.000.000) orang untuk menjadi korban utama. Lebih dari delapan ratus juta (800.000.000) orang (80%) diantaranya adalah negara miskin dan berkembang. Parahnya lagi pengeluaran terbesar mayoritas keluarga di bawah garis kemiskinan adalah untuk membeli senjata ini yang hanya akan membunuh dirinya sendiri, keluarganya, dan orang di sekitarnya. Ternyata prioritas mereka mengaktifkan senjata ini setara dengan kebutuhan mereka akan makanan dan melebihi kebutuan mereka akan pendidikan, tempat tinggal, dan kebutuhan utama dirinya dan keluarganya.

Kemajuan suatu negara ditentukan oleh kemajuan sumber daya manusia nya. Bisa dibayangkan? Bagaimana suatu negara miskin dan berkembang bisa menjadi negara maju? Kalau pemimpin keluarga cepat meninggal dan generasi penerus mereka meninggal akibat senjata ini?

Di Indonesia, hari ini senjata tersebut di aktifkan oleh 60 juta orang, dan menyebabkan 95 juta orang Indonesia terkena dampaknya secara langsung. Angka tersebut seharusnya lebih besar lagi karena baru menghitung korban utama dan kedua serta belum menghitung korban ke tiga. Tidak hanya itu, pekerja yang memproduksi senjata berbahaya ini juga terkena penyakit “green tobacco sickness” karena kulitnya menyentuh bahan dasar senjata ini.

Tahukah kamu apa senjata ini? Mungkin sebagian besar dari anda sudah dapat menebak bahwa senjata pemusnah masal apa yang menyerang sumber daya manusia negeri tercinta kita ini. Senjata tersebut adalah rokok, pembunuh yang selalu meningkatkan jumlah yang dia bunuh, dan penyebab utama kematian, kesakitan dan kemiskinan. Masihkah anda membiarkan diri anda atau orang di sekitar anda membunuh diri anda, keluarga anda, rekan anda bahkan menghancurkan negeri anda dengan menghancurkan sumber daya manusia?

Hidup tanpa menghirup asap tembakau adalah hak asasi manusia, buat setiap hari menjadi hari tanpa tembakau seDunia.

Pilihan ada di anda, silahkan menyebarkan, mengomentari, dan menilai tulisan ini.

Semoga bermanfaat, terima kasih banyak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun