Pada akhirnya, pemilu raya Malaysia kemarin memberikan kemenangan kepada Pakatan Harapan dan mendudukan kembali Mahatir Muhammad sebagai perdana menteri Malaysia.
Apa Yang Bisa Kita Pelajari
Sebagai orang luar Malaysia, dan sebagai orang awam setidaknya saya memberikan catatan-catatan sebagai berikut:
1. Kemenangan Pakatan Harapan adalah kemenangan rakyat. Sebab, mayoritas mereka ini adalah partai oposisi yang tidak pernah menang melawan koalisi Barisan Nasional.
2. Faktor Mahatir, ini memang penting. Tetapi, menurut hemat saya, pentingnya Mahatir adalah kemampuannya membaca kecenderungan arah politik rakyat Malaysia.
3. Sekali lagi Mahatir. Bergabung dengan oposisi adalah sebuah gempa bumi politik. Tetapi bagi Mahatir, itu tidak penting. Yang penting adalah bagaimana mengakomodir aspirasi rakyat. Ego dibuang jauh-jauh.
4. Bertarung dan menangnya Anwar di Port Dickson. Ini juga sebuah kelegawaan politik bagi incumbent, terlepas dari ada tidaknya "deal" dibalik itu, untuk memuluskan Anwar ke parlemen. Masyarakat Port Dickson yang heterogen secara politik juga memberikan 71% suara yang memastikan dukungan mayoritas kepada Anwar.
Apa Artinya Ini? Bagi saya ini adalah sebuah keindahan komunikasi politik antara rakyat dan pemimpinnya.
1. Ketika rakyat gusar dan beban hidupnya bertambah, para pemimpinnya bisa membaca kegusaran-kegusaran itu.
2. Pemimpin kemudian mengambil langkah-langkah cermat yang konstitusional dalam usaha menerjemahkan aspirasi rakyat yang gusar itu dengan aksi yang cepat.
3. Dalam hal aksi pemimpin itu, rakyat kemudian memberikan dukungan, dengan kemenangan 71% bagi Anwar misalnya.