Kamis 19 Juli 2012 jam 10.45, saya mendapatkan telepon dari adik saya yang meminta jemput di sekolah karena sudah pulang. Tetapi dikarenakan motor dipakai oleh orangtua saya maka saya menyuruh adik saya pulang dengan naik ojek. Adik saya pun meminta ijin untuk main dahulu di sekolah, dan saya pun memperbolehkannya asal jangan terlalu lama. Sekitar jam 11.00, saya mendapatkan telepon dari laki-laki yang mengaku dari pihak sekolah.
Pelaku: "Halo mba, saya dari sekolah ingin menginfokan kalau anak mba terjatuh karena di dorong temannya saat main."
Saya: "Sekolah mana nih pak?" (Saya mempunyai 2 orang adik yang statusnya masih bersekolah)
Lanjut saya "Sekolah X kah pak?"
Jawabnya "Iya mba, sekolah X! Sekarang sudah dibawa sama guru ke rumah sakit"
S: "Rumah sakit mana?"
P: "Aduh saya tidak tahu, tapi kalau mau mba telepon gurunya saja saya ada nomornya."
S: "Ok tunggu saya ambil pulpen." (Dan saya pun mencatat nomor yang diberikan oleh pelaku). "Ini dengan guru siapa yah pak?"
P: "Ibu Reni"
Sebenarnya dalam hati saya sudah tidak percaya karena saya pernah bersekolah ditempat adik saya dan tidak ada guru dengan nama yang disebutkan bapak tadi. Tapi saya ikuti saja dahulu alur permainan mereka. Dan saya pun menelepon nomor yang diberikan oleh pelaku tadi. Terdengar suara perempuan yang mengangkat.
Saya: "Halo bu, saya dari kakaknya A katanya tadi adik saya terjatuh dan dibawa ke rumah sakit."