Mohon tunggu...
Nur hildayati
Nur hildayati Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswa di universitas nusa cendana, Kupang, NTT. saya mengambil jurusan pendidikan bahasa inggris di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. "writing is my way to tell something which can't be talked and by writing i am always be satisfied and relax in trouble"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Boy Friend in Dream (my written since senior high school)

5 Maret 2015   19:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:07 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini aku kembali lagi ke sekolah.terasa begitu berbeda ,bahkan, pagi tadi hampir saja aku tidur selayaknya saat liburan.tapi, untung saja mimpi itu membangunkanku. Mimpi yang benar-benar mustahil untuk terjadi.

“sma 4 sma sma 4”
Suara kenek angkutan umum itu memecahkan lamunanku.“huuuft, selalu begitu”
Selama aku pindah alamat di Penfui,berangkat selalu terlambat.”bagaimana tidak?”
bemo yang seharusnya sampai halte,tapi hanya singgah di beberapa tempat terdekat salah satunya Oesapa.
Aku hanya bisa menunggu hingga ada suara merdu seorang kenek angkut yang berteriaka mengatakan,
“halte......halte…..halte…..”

Setelah 20 menit lamanya aku menunggu,akhirnya datang juga.
Aku menghembuskan napas lega dan segera naik diatas bemo yang bertuliskan “RYBERTHO”.
Syukur dan tumben mobil golongan keren jalur penfui pagi ini singgah hingga halte.
Detak jarum jam ditanganku menjadi sorot perhatianku saat ini.07.48.
Waktu yang lumayan pagi untuk aku berangkat dari rumah.”moga-moga saja ini bukan yang ke sekian kalinya aku duduk di bersama teman-teman di emperan sekolah yang senasib tak diizinkan masuk karena terlambat”.
saat aku mengangkat kepala dan menatap kearah depan.spontan jantungku berdetak keras,mataku tak berkedip, dan ingatanku tentang sekolahpun seolah tenggelam oleh waktu.

‘diaa…..” tuturku dalam hati.
Sekejap aku teringat akan mimpi itu.mimpi yang membangunkanku pagi tadi.
“oh god..,apa ini dia ?...rasanya tak mungkin aku bertemu dengannya,yang menjadi pacarku dalam mimpi.kenal aja belum pernah..”
Aku masih menatapnya lama.menatapnya yang sibuk dengan BBnya.
‘ini memang gila,seorang cowok yang sama sekali tak ku tau identitasnya begitu saja hadir dalam mimpiku yang tampak seperti nyata.dan saaat ini, skarang ini, aku berhadapan dengannya.mustahil !!“
Sesekali aku mencoba mencubit tanganku untuk memastikan ini mimpi atau nyata.
“but is real, no dream !”
Tersadar saat ia menatapku dengan senyumannya,aku segera beralih pandangan,dengan sesekali berbalik melihatnya.melihat senyumnya yang benar-benar taka asing lagi tuk ku lihat.

“ada cabang walikota yaa ?“

Suara kenek itu membuat hatiku tersentak spontan.kemudian aku segera mengiyakannya dengan lagak sedikit salah tingkah.
Mobil berhenti tepat di cabang walikota.untuk terakhir kalinya aku menatapnya sekilas dan kemudian beranjak turun dan berlalu dari hadapannya.
Hal yang membosankan terjadi lagi.beberapa kenek dari bemo yang parker mencari penumpang di cabang ini,saling berebut penumpang.dan saat ini akulah sasarannya.dengan tak memperdulikan mereka aku berjalan cepat menuju angkut yang terlihat banyak penumpang.dan segeralah saat itupun,angkut itu beranjak pergi.

Sesampainya di depan sekolah, dengan baying-bayang cowok dan mimpi itu yang masij melekat di benakku,aku berjalan langkah demi langkah dengan perlahan.

‘hey…cepat ..cepat..!
Sudah tau terlambat masih saja santai !”teriak pak satpam lumayan santai dari pagar sekolah.

Mendengar itu aku segera berlari cepat.dengan harapan tiada hukuman bagiku hari ini.
Dan ternyata….,
Hari ini kelembutan hati seorang pak satpam terjadi pagi ini.
Tanpa sebuah kayu kecil yang biasa menempel di betisku,ia membalas sapaku dan membiarkan aku masuk tanpa wajah sangarnya yamg seperti biasaya ku lihat.

“Nitaaaa......” teriakku nyaring menyapa sahabatku di kelas.
“aneh… !” tuturnya dengan lagaknya yang seperti biasa JUTEK !

baru saja aku ingin menceritakan kepadanya soal mimpi itu,namun tiba-tiba saja teringat di benakku kata-kata nenek yang mengatakan kalo mimpi indah kita ceritakan pada orang, maka kemungkinan besar mimpi itu tidak akan menjadi nyata.
Mengingat itu, aku kembali mengurungkan niatku untuk mencoba menahan untuk berbagi.seolah-olah tak ingin mimpi dan pertemuan itu hanya kebetulan semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun