Mohon tunggu...
Jun Achmad
Jun Achmad Mohon Tunggu... Desainer - Penyadur ngelindur

Nulisnya jarang. Bacanya sering.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mahalnya Biaya Nikah, Kalau Kita Tidak Kaya

3 Desember 2018   16:46 Diperbarui: 6 Desember 2018   19:28 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang yang pernah bekerja di dunia pernikahan (wedding organizer), gue pernah melihat pernikahan yang  bermacam-macam temanya. Dari yang bertema adat, sampe yang bertema luar negeri. 

Belum lagi  yang resepsi di rumahan sampe yg gedung, dari yg cuma resepsi sehari sampe ada yg pake "Daughter-in-law Download's" atau sering kita dengar dgn Unduh Mantu. Cuma satu hal yg terlintas oleh pikiran gue, "Berapa biaya resepsi tersebut?!"

"Biaya nikah mahal, apalagi pake dangdut!", kata-kata itulah yang menjadi becandaan temen-temen gue yang udah merasakan bagaimana jebolnya kantong mereka setelah melewati masa-masa resepsi. 

Mungkin target nikah gue masih lama, tapi lama kelamaan itu menjadi beban pikiran juga, apalagi kalo pake dangdut. Karena itulah gue sering nanya ke mempelai pria kalo gue lagi ada kerjaan di pernikahan. Salah satunya bernama Hendra, umur sekitar 28an. 

Seorang pemuda asli Tanah Abang yg bekerja dibilangan Sudirman-Thamrin. Dengan gaji "UMR lebih dikit", dia menabung dari setengah gajinya selama 2 tahun untuk biaya nikah. Sejak menabung itu, dia merubah pola makannya. Yang biasanya dia makan dengan "4 Sehat 5 Sempurna", dia ganti dengan "Makan Syukur, Ga Makan Gapapa". 

Dari yang makan pake daging sapi impor, dia ganti dengan makan 2 biji ikan teri. Itupun makannya pake kaca pembesar, biar ikan teri-nya bisa dilihat kaya ikan tuna. Kira-kira dalam 2 tahun ia menabung terkumpul kurang lebih 50jutaan.

Dengan lantang gue bertanya, "Itu cukup, bang?!" Dia pun menjawab dengan lantang juga, "Ya kaga lah!". Dia cuma meyakinkan gue kalo lu niat dan yakin, pasti Tuhan ngasih jalan. Yang gue kagumi adalah sosok mempelai wanitanya. 

Dengan setianya dia menemani sang mempelai pria menuju bahtera rumah tangga. Karena dari pengalaman para pengantin menuju hari H, banyak sekali godaan yang datang, salah satunya adalah datangnya orang ketiga. Apalagi orang ketiga ini seseorang yang mempunyai harta seperti Hotman Paris. Jangankan calon mempelai wanitanya yang kepincut, bapak mertuanya juga kali!

Pada akhirnya, pernikahan Hendra ini berjalan dengan sederhana. Mengadakan resepsi di rumah mempelai wanitanya. Dan dihitung-hitung menghabiskan biaya 60-70 juta. Untuk ukuran acara pernikahan yang diadakan di rumah di daerah Jakarta, itu termasuk murah.

Pernah juga dapat client yang resepsi pernikahannya memakan biaya yang luar biasa. Ada seorang pemuda berkisaran kurang lebih 26 atau 27 yang namanya tidak gue sebutkan. Dia menggelar resepsi di sebuah gedung di bilangan Balai Kartini. Dengan MC artis papan atas. Ditambah dengan dekor gedung yang sangat wah. 

Dan juga makanan pun yg serba kebarat-baratan. Perkiraan budget yg dikeluarkan sekitar EM-EMan. Gue sempet nanya sama orang prasmanan, untuk biaya prasmanan aja bisa mencapai 300juta-an, entah yang bikin mahal apa, entah ada irisan emasnya disetiap makanan, entah Sop-nya ada berliannya, entah wine-nya sudah ada sebelum dunia ini ada, entah. Yang pasti menurut gue ini hal yg sangat mubazir, karena menurut gue ini terlalu mewah, mungkin juga karena guenya yang terlalu kere.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun