Mohon tunggu...
Vox Pop

Garuda Raksasa di Teluk Jakarta

17 September 2016   22:08 Diperbarui: 17 September 2016   23:10 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: titobagussetiawan.wordpress.com

Di era sekarang ini, istilah globalisasi sudah sangat familiar di kalangan masyarakat seluruh dunia. Globalisasi merupakan meluasnya pengaruh suatu negara ke negara lain. Menarik untuk kita singgung mengenai pasar bebas yang saat ini juga berkaitan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang juga memengaruhi perekonomian di Indonesia. Maraknya pasar bebas yang persaingannya semakin kompetitif bisa menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi suatu daerah untuk melakukan reklamasi guna mengembangkan dan membangun wilayahnya untuk bersaing dengan wilayah atau negara lain melihat kesuksesan dari negara-negara maju lain dalam reklamasi pantainya. Termasuk Indonesia.

Saat ini tengah marak berita tentang proyek reklamasi pantai utara Jakarta. Sebelum membahas mengenai berita ini, kita perlu memahami apa itu reklamasi. Reklamasi adalah penimbunan atau pengurukan kawasan perairan dengan tanah sehingga menjadi sebuah lahan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti, perumahan, perkantoran, atau tempat wisata (Sumber dari sini, 2016). Dimana proyek tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Baik pihak pro maupun kontra dengan proyek ini masing-masing mempunyai alasan dan data yang kuat dan mendasar. Dalam proyek reklamasi pantai utara Jakarta kali ini akan dibangun 17 pulau dari pulau A hingga pulau Q di mana ke-17 pulau ini membentuk garuda.

Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan proyek ini. Pihak yang pro akan proyek ini menganggapp bahwa reklamasi dapat mengatasi masalah-masalah yang ada di Indonesia khususnya di DKI Jakarta yag salah satunya penduduk bisa mempunyai lahan tempat tinggal. Dalam rencananya, 17 pulau hasil reklamasi tersebut akan dibagi menjadi tiga kawasan dengan tujuan masing-masing. Kawasan bagian barat untuk pemukiman dan wisata. Kawasan bagian tengah untuk perdagagan jasa dan komersial. 

Kawasan bagian timur untuk distribusi barang, pelabuhan, dan pergudangan. Dari sektor pariwisata sendiri akan menambah jumlah pendapatan daerah yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia dalam persaingan pasar bebas. Jika dilihat dari definisi reklamasi itu berarti sama saja merelakan wilayah perairan untuk daratan. Sehingga dapat menambah luas lahan. Hal ini berkaitan dengan masalah DKI Jakarta yang kekurangan lahan. 

Mengenai masalah pengangguran, dengan terealisasinya 17 pulau tersebut akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan di semua sektor yang akan dibangun. Dan lagi, dalam pembangungan untuk perdagangan jasa dan komersil tentu saja juga dapat menambah pendapatan daerah seperti halnya dari sektor pariwisata. Selain itu, adanya pelabuhan juga mempermudah kegiatan ekspor dan impor. Hal ini karena, dalam transportasi ekspor maupun impor biasanya lebih menggunakan kapal, dilihat segi biayanya yang lebih hemat.

Pihak yang kontra terhadap proyek ini pun mempunyai berbagai alasan yang kuat pula, dari masalah biaya, tentunya dalam membangun 17 pulau ini membutuhkan biaya yang sangat besar, yaitu sekitar 500-600 triliyun. Mengingat masalah perekonomian di Indonesia yang memerlukan perhatian khusus, banyak yang beranggapan bahwa proyek ini belum tepat pada waktunya. Selain itu dari sisi lingkungan, banyak yang beranggapan bahwa reklamasi dapat merusak ekosistem perairan di bawahnya. 

Hal ini dikarenakan dalam reklamasi banyak menggunakan bahan-bahan kimia yang menyebabkan pencemaran lingkungan sehingga berdampak pada ekosistem laut. Hal ini juga berpengaruh terhadap nelayan . Air laut yang sudah tercemar menyebabkan penurunan populasi ikan, sehingga pendapatan para nelayan bisa turun. Sedangkan dari sisi lain, perizinan dalam melakukan reklamasi Jakarta ini belum jelas.

Kita semua tahu, kegiatan reklamasi yang dilakukan bertujuan untuk menyejahterakan rakyat dan untuk memajukan perekonomian Indonesia. Namun demikian, kita tidak boleh mengesampingkan dampak negatif dari reklamasi. Kegiatan reklamasi dapat saja terus dilanjutkan  jika itu benar-benar sesuai dengan tujuannya, bukan untuk keuntungan beberapa pihak saja. Selain itu, dampak negatif lainnya juga dapat ditanggulangi. Sebagai rakyat, sebaiknya kita mendukung program pemerintah. Jika proyek ini berjalan lancar, itu dapat sangat membantu kesejahteraan masyarakat dan perekonomian di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun