Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek krusial dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB. K3 bertujuan untuk menjamin keamanan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja di tempat kerja. Penerapan K3 yang efektif tidak hanya mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, tetapi juga berkontribusi pada beberapa SDGs, seperti kesehatan yang baik, pekerjaan yang layak, industri yang inovatif, produksi yang bertanggung jawab, dan keadilan yang inklusif.
Hubungan K3 dengan SDGs sangat erat, di mana penerapan K3 yang baik mendukung tercapainya SDG 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), SDG 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), serta SDG 16 (perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat).Â
Lingkungan kerja yang aman dan sehat meningkatkan produktivitas, memotivasi pekerja, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Namun, penerapan K3 di Indonesia masih menghadapi tantangan seperti kurangnya kesadaran, minimnya pelatihan, dan keterbatasan infrastruktur.Â
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi peningkatan kesadaran dan pendidikan, penguatan regulasi dan pengawasan, investasi dalam teknologi dan infrastruktur K3, serta kolaborasi dan partisipasi semua pihak.
Kesimpulannya, K3 adalah aspek penting dalam mencapai SDGs dan harus menjadi prioritas dalam setiap langkah pembangunan. Dengan penerapan K3 yang baik, kita tidak hanya melindungi pekerja dan meningkatkan produktivitas, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif, industri yang inovatif, dan lingkungan yang sehat. Semua pihak harus berperan aktif dalam mengintegrasikan praktik K3 ke dalam kehidupan kerja untuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
