Mohon tunggu...
Titian Dara Syamputri
Titian Dara Syamputri Mohon Tunggu... Bidan - Midwifery

:)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tanda-tanda Persalinan yang Wajib Ibu Pahami Beserta Tahapan Persalinan

4 Juni 2024   16:08 Diperbarui: 4 Juni 2024   16:14 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persalian merupakan momen yang sangat dinantikan oleh sebagian besar ibu hamil untuk segera bertemu dengan calon bayinya. Untuk mempersiapkan momen penuh perjangan tersebut, maka ada banyak hal yang harus dipersiapkan oleh ibu menjelang persalinan. Salah satu yang perlu dipersiapkan yaitu pengetahuan ibu mengenai persalinan. Salah satu pengetahuan yang perlu ibu tahu saat menjelang persalinan yaitu tanda-tanda persalinan beserta tahapannya.

Dengan mengetahui tanda tersebut ibu dapat menentukan kapan harus segera mendatangi fasilitas kesehatan. Namun, banyak dari ibu hamil khususnya pada trimester III yang masih belum memahami bagaimana tanda-tanda pada persalinan serta apa saja yang akan terjadi pada tiap tahapan persalinan. Oleh karena itu, pada artikel ini mari kita belajar bersama-sama mengenai apa saja tanda-tanda persalinan beserta tahapannya.

1. Apa itu persalinan?

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar setelah 37-40 minggu kehamilan.

2. Jenis persalinan

a. Persalinan Spontan, jika persalinan berlangsung dengan kekuatan ibunya sendiri dan melalui jalan lahir
b. Persalinan Buatan, persalinan yang berlangsung dengan bantuan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps/ dilakukan operasi sectio caesarea
c. Persalinan Anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan misalnya pemberian pitocin dan prostaglandin.

3. Tanda-tanda persalinan

1) His, ialah perasaan nyeri/kram pada daerah perut bagian bawah dan daerah pinggang. Pada awalnya his ini datang perlahan-lahan bertambah kuat tetapi berangsur-angsur hilang kembali. Ini terjadi berulang-ulang dengan teratur dan bertambah sering menjelang saat melahirkan.

2) Keluar lendir dan air ketuban. Lendir yang bercampur darah keluar dari jalan lahir, dimana berasal dari saluran mulut rahim yang mulai terbuka dengan makin dekatnya saat kelahiran. Pecahnya ketuban ditandai dengan keluarnya cairan  banyak yang sekonyong-konyong dari jalan lahir.

4. Tahap persalinan

Tahapan persalinan dibagi menjadi 4 fase atau kala, yaitu:

1) Kala I, disebut juga dengan kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Proses pembukaan serviks sebagai akibat his dibagi menjadi 2 fase, yaitu:

a. Fase laten, berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm

b. Fase aktif, dibagi dalam 3 fase, yaitu:

a) Fase akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm

b) Fase dilatasi maksimal, dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.

c) Fase deselerasi, pembukaan menjadi lambat sekali. Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap

Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multigravida pun terjadi demikian, tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.

2) Kala II, disebut juga dengan kala pengeluaran. Gejala utama dari kala II adalah:

a. His semakin kuat, dengan interval 2-3 menit dengan durasi 50-100 detik

b. Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak

c. Ketuban pecah pada pembukaan lengkap diikuti keinginan mengejan

d. Kekuatan mengejan dan his mendorong keahiran bayi

e. Pada primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multigravida rata-rata 0,5 jam

3) Kala III, dimulainya pelepasan plasenta pada lapisan Nitabusch, dengan tanda-tanda:

a. Uterus menjadi globuler

b. Tali pusat bertambah panjang

c. Terjadi semburan darah dari jalan lahir

Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir

4) Kala IV, dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah: pemeriksaan tanda-tanda vital, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan.

Setelah membaca artikel tersebut diharapkan ibu hamil memahami mengenai tanda-tanda persalinan dan tahapan persalinan. Jika tanda-tanda persalinan tersebut sudah mulai dirasakan ibu dapat mengunjungi dasilitas kesehatan terdekat untuk penanganna lebih lanjut.

Referensi:

  • Oktarina, Mika. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta; Deepublish.

  • Parwatiningsih, dkk. 2021. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Sukabumi: CV Jejak.

  • Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI). 2019. Persalinan. Bitread Publishing.

  • Surinah. 2009. Buku Pintar Kehamilan & Persalinan Panduan Bagi Calon Ibu untuk Menjalani Kehamilan yang Sehat & Menyenangkan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

  • Fauziah, Siti. 2015. Keperawatan Maternitas Volume 2: Persalinan. Jakarta: Kencana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun