Mohon tunggu...
daranafilahqirani
daranafilahqirani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cooking

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Emosional Intelligence dari Daniel Goleman

26 Januari 2025   19:16 Diperbarui: 26 Januari 2025   19:16 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

## Teori Kecerdasan Emosional Daniel Goleman

Kecerdasan emosional (emotional intelligence, EI) adalah konsep yang diperkenalkan oleh Daniel Goleman dalam bukunya yang berjudul "Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ," yang diterbitkan pada tahun 1995. Goleman menjelaskan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Teori ini menekankan bahwa kecerdasan emosional memainkan peranan yang sangat penting dalam meraih kesuksesan di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam karir, hubungan interpersonal, dan kesehatan mental.

### Komponen Kecerdasan Emosional

Goleman mengidentifikasi lima komponen utama dari kecerdasan emosional:

1. *Kesadaran Diri (Self-Awareness)*:
   Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi sendiri. Individu yang memiliki kesadaran diri yang tinggi dapat menyadari bagaimana emosi mereka memengaruhi pikiran dan perilaku. Mereka juga mampu mengenali kekuatan dan kelemahan diri, yang memungkinkan mereka untuk lebih baik dalam membuat keputusan dan mengatasi tantangan.

2. *Pengelolaan Diri (Self-Regulation)*:
   Pengelolaan diri meliputi kemampuan untuk mengendalikan emosi dan impuls. Individu yang memiliki pengelolaan diri yang baik dapat menunda kepuasan, mengelola stres, dan tetap tenang dalam situasi sulit. Ini sangat penting untuk menjaga hubungan yang sehat dan membuat keputusan yang rasional.

3. *Motivasi (Motivation)*:
   Motivasi dalam konteks kecerdasan emosional mengacu pada dorongan untuk mencapai tujuan dan mengatasi rintangan. Individu yang termotivasi secara intrinsik cenderung memiliki semangat yang tinggi dan berfokus pada pencapaian jangka panjang. Mereka lebih mampu untuk tetap gigih meskipun menghadapi kesulitan.

4. *Empati (Empathy)*:
   Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain. Ini bukan hanya tentang mengenali perasaan orang lain, tetapi juga tentang merespons dengan cara yang mendukung dan membantu. Empati sangat penting dalam membangun hubungan yang kuat dan menjaga interaksi sosial yang positif.

5. *Keterampilan Sosial (Social Skills)*:
   Keterampilan sosial mencakup kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain. Ini melibatkan komunikasi yang efektif, kerja sama, dan kemampuan untuk mengatasi konflik. Individu dengan keterampilan sosial yang baik mampu berinteraksi dengan berbagai macam orang dan berkontribusi pada lingkungan sosial yang positif.

### Dampak Kecerdasan Emosional

Goleman berargumen bahwa kecerdasan emosional dapat berpengaruh lebih besar daripada IQ dalam mencapai kesuksesan. Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung memiliki kinerja yang lebih baik di tempat kerja, memiliki hubungan yang lebih baik, dan lebih mampu mengatasi stres dan tantangan hidup. Dalam konteks pendidikan, mengembangkan kecerdasan emosional pada anak-anak dapat membantu mereka menjadi individu yang lebih baik, lebih empatik, dan lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun