Judul: Karena KamuÂ
Tema: Bangunlah Jiwa dan Bangunlah Jiwa dan Raganya
Karya: Dara Jelita
Disclaimer!
Mohon maaf bila ada kesamaan nama, latar, waktu, dan alur. Ini murni dari pemikiran kami dan berdasarkan kisah salah satu teman sekelompok kami.
Karena Kamu
 "semoga aku keterima.. aku mohon.."
Shella baru saja lulus smp dan akan melanjutkan ke jenjang sma, hari ini adalah pengumumannya apakah masuk sekolah pilihan Shella atau tidak. Shella mendapatkan notifikasi yang isinya penerimaan dirinya di sekolah favorit. "hah? apa ini, EH BENERAN??!!" "AKU MASUK?! AKU MASUK SEKOLAH FAVORIT?!" Ia berteriak kegirangan dengan rasa senang yang tidak bisa dideskripsikan, dengan rasa syukur karena dia masuk kesekolah yang ia inginkan. Tepat hari ini akhirnya tiba, yaitu MPLS. Dihari terakhir MPLS itu menampilkan semua ekstrakurikuler yang ada. Banyak sekali ekstrakulikuler yang ditampilkan, yaitu, paskibra, pramuka, jurnalis, bahasa asing, teater, pmr dan basket. Semua ekstrakurikuler sudah tampil terkecuali ekstrakulikuler basket, setelah beberapa menit menunggu akhirnya mereka tampill. Shella yang sedang sibuk mengagumi pertunjukan dalam pikirannya, dialihkan oleh seseorang yang sedang memantulkan bola di lapangan dan tampil sangat keren, pikirnya. "wah kerenn, kakak itu siapa ya?"
Ia mengagumi seorang yang dengan lincahnya memasukan bola ke dalam ring basket, ia merasa takjub melihat nya. "apa aku ikut eskul basket aja ya? tapi aku juga pengen bahasa asing juga" Ia berpikir keras untuk memilih diantaranya, ia bingung akan bahasa asing atau basket. Seakan sebuah lampu terang muncul di atas kepalanya, "kalo bisa dua kenapa harus satu? aku akan ikut dua duanya".
Setelah itu Shella sekolah seperti biasa, tetapi dia belum mempunyai teman karena belum berkenalan tiba-tiba ada yang menghampirinya, "hai? kamu duduk sendiri? apa aku boleh duduk disini?" "bolehh, kebetulan aku sendiri" "terima kasih^^. kenalin nama aku Mika, kalo kamu?" "kamu bisa panggil aku Shella, salam kenal^^" tentu saja hari pertama sekolah setidaknya mendapatkan salah satu teman baru. "Mika kamu mau ikut eskul apa?" "aku masih belum yakin tapi kayaknya basket deh" "iya? bareng yuk! aku juga mau ikut basket!" "hehehe, ayoo bareng!" Beberapa menit setelah itu, seperti biasa perkenalan dengan teman sekelas dan guru-guru mata pelajaran. Sekarang waktunya istirahat, namun beberapa perwakilan yang terlihat kakak kelas mereka memasuki kelas, dan mempromosikan kegiatan estrakulikulenya kepada murid murid baru dan kebetulan ada perwakilan dari eskul basket yang datang ke kelas Shella dan Mika. Sesaat Shella terkejut akan kehadiran seseorang, "kakak yang waktu itu??" ucap dalam hatinya, "ini brosur eskulnya ya, kalo minat bisa chat atau mau daftar sekarang?" Shella dan Mika yang dari awal berminat eskul basket mulai bertanya tanya tentang eskul basket dan mereka mendaftar, pertemuan pertama 1 minggu ke depan. 1 minggu kemudian, Shella selesai mengganti baju olahraga dan bergegas pergi ke lapangan sambil menunggu Mika datang, Shella melihat lihat kakak kelas yang sedang bermain basket berharap melihat seseorang yang waktu itu. Tidak lama dari itu, Mika datang dan mereka yang baru mendaftar dipanggil untuk berkumpul. "eh itu kaka yang waktu itu" ucap dalam hatinya. "halo semua, selamat datang diekstrakulikuler basket, saya adalah ketua baru dieskul basket ini. Kalian bisa panggil saya ka gilang atau gilang, dari kelas 11 MIPA 3. Semoga kalian betah ya! sekarang kita mulai dengan gerakan dasar dulu" "DIA KETUA?!" Shella mengumpat dalam hatinya ketika mengetahui bahwa seseorang yang ia kagumi adalah pusatnya ekstrakulikuler. Ia meredam rasa terkejutnya dan mulai memperhatikan dengan seksama gerakan yang diajarkan Gilang kepada semua anggota, yang ada dipikirannya hanya kagum dan terpesona. "kita mulai dengan gerakan drible, kakak contohin ya", saat GIlang sedang menerangkan gerakan-gerakan dasar dibasket. Tetapi Shella tidak fokus danhanya terfokus pada pesona seorang ketua yang telah dikaguminya. Setelah 2 jam belajar gerakan dasar, anggota diperbolehkan untuk pulang dan pertemuan selanjutnya 3 hari ke depan. "huft cape banget ya Mika." "iya nih ternyata susah juga ya dribble, tapi kalo niru bagas dribble gampang." "hahaha.. ada-ada aja, tapi iya susah, tapi mungkin kita akan terbiasa nanti." "iya, yasudah pulang yuk" "duluan aja Mika, aku belum dijemput" "okee... aku duluan yaa" "iya hati-hati". Dengan keadaan yang semakin sepi, dirinya tetap menunggu seseorang yang akan menjemputnya, "duh mamah mana ya? ditelponin ga diangkat-angkat lagi" Tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya, "loh dek, belum pulang?" "eh? kak gilang? belum kak, aku lagi nunggu mamah." "udah sore loh, mau kaka anter? rumah nya dimana?" "gausah kak, bentar lagi mamaku juga sampai." "beneran nih?" "iya kaka gapapa." "yaudah, kakak duluan ya, hati-hati." "iya kaka hati-hati juga". Setelah mengobrol sebentar dengan Gilang, wajah Shella mulai memerah, "tadi kenapa ga minta bareng aja ya?! ya ampun kak, kamu udah tinggi, cakep, perhatian pula mau jadi pacar aku ga kak." Shella hanya senyum-senyum sendiri dan wajahnya semakin merah layaknya sebuah tomat, tidak lama dari itu mamahnya datang dan memanggil Shella. Kehidupan Shella di sekolah sangat baik, bahkan dia jadi semangat sekolah karena seseorang yang dikaguminya. Beberapa bulan kemudian, hari ini jadwal eskul basket dan tentu saja Shella dengan semangat datang tetapi ada yang beda dengan eskul kali ini, ada seseorang yang dekat dengan Gilang. "perasaan cewe itu deket-deket mulu sama kak gilang", Shella berpikir mungkin itu anak baru, tapi jika anak baru tidak mungkin sedekat itu dengan kak Gilang, Shella mencoba berpikir positif karena dia juga menyukai Gilang dari pertama kali melihatnya. "yang itu pacar kak gilang gasi? "yang mana? itu?" "iya"
Shella tidak sengaja mendengar pembicaraan seseorang.