Mohon tunggu...
Dara alityaraudath
Dara alityaraudath Mohon Tunggu... Perawat - Hanya gadis belia yang sederhana, yang menyukai ruang kosong, buku dan pena.

Bagiku, menulis itu adalah imajinasi, saat imajinasi ku bermain maka tumpah lah semua menjadi tinta yang bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ketika Perabot Rumah Tangga Berirama Menjadi Paduan Suara

16 April 2021   12:45 Diperbarui: 16 April 2021   13:33 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Nah tema kali ini yang paling saya suka. tradisi bulan ramadhan. kalau dirumah tradisi yang tidak pernah tinggal yaitu saur bareng dan buka bareng di ruang televisi. sajian lesehan dengan lauk pauk seadanya saat sahur, bercanda sambil sahur dengan keluarga membuat ngantuk hilang tiba tiba udah dua kali nambah . apa lagi pas berbuka puasa, televisi jadi idola, tidak mau jauh jauh dengan volume standar telinga, berharap jadwal adzan maghrib di percepat makanya ruang televisi jadi favorit untuk tempat makan saat bulan ramdhan. 

tapi ada tradisi bulan ramadhan yang paling mengesankan di kampung saya. tradisi yang ada saat bulan suci ramadhan saja, dan itu pada waktu sahur akan tiba. yaitu, tradisi membangunkan sahur yang di lakukan oleh anak anak muda di kampung ini. mereka biasa berkreasi dengan musik dan menggunakan alat musik yang sederhana apa adanya. apa aja yang penting bunyi. kebanyakan alat perabot mamaknya dirumah dibawa, ada panci, galon, celengan isi receh, buat nemenin gitar. lagunya juga kadang kadang ngarang ngarang sendiri. kreatif, menarik dan inovatif ( ngomong wae, embuh artine opo) jadi pas deket waktu sahur kurang lebih tiga jam atau dua jam sebelum imsyak, mereka sudah keliling kampung sembari menyalurkan bakat musik mereka. yang peling seru kalau mereka kenal dengan yang punya rumah, ditengah lagu mereka teriak manggil manggil namanya, kalau pintu belom dibuka sudah dipastikan mereka belum berpindah tempat. kocaklah menurutku. bermanfaat juga karena biasanya mereka sudah kumpul dari jam satu, sekwlian ronda dikampung. kegiatan mereka ada sebagian yang suka sebagian lagi ada yang merasa terganggu. tapi bagi saya selagi mereka sopan dan berniat baik, tidak masalah lah malah ada waktu mereka berhenti melajukan kegiatan itu, ada beberapa rumah yang mengeluh karena kesiangan bangun sahur malah lewat. seperti tahun kemarin saat masa awal pandemi. tradisi membangunkan saur di tiadakan, suasana ramadhannya jadi berbeda sekali. apalagi tahun lalu masjid pun tidak aktif, walhasil hening hening saja. tapi tahun i i sepertinya suasana ramadhan sudah mukai membaik, karena masjid sudah mulai aktif. dan semoga tradisi bangun sahur seperti tahun tahun lalu diadakan lagi.

hayooo...siapa yang mau menyumbangkan lagu, atau ada yang berbakat untuk mencipta kan lagu bangun sahur baru.?? 

semoga ramadhan tahun ini kembali berwarna.

semangat Ramadhan.!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun