Mohon tunggu...
Kang Dar
Kang Dar Mohon Tunggu... -

Hobi nyerat (nulis). Kini tinggal di Kota Banjar Jawa Barat. Kota kecil di ujung Timur Jabar. Persis di pinggir Sungai Cijolang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Korban Jatigede: Sekolah Pakai Sepatu Bot, Jalan Kaki 2 Kilometer

7 Februari 2016   12:40 Diperbarui: 7 Februari 2016   13:40 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Anak korban Jatigede pakai sepatu bot ke sekolah"][/caption]SUDAH tak ada waktu untuk saling menyalahkan. Sudah lelah memaki pemerintah. Yang ada adalah korban yang menyedihkan. Anak-anak korban Jatigede harus segera diselamatkan. Sekolahnya segera dipikirkan," kata Tita Rostiawati, guru SDN Bojongsalam, Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

Guru cantik ini belakangan tampak gundah gulana. Betapa tidak, karena sekolah tercintanya di Desa Padajaya Wado sudah tenggelam oleh genangang Jatigede. Marah dan sedih bercampur-aduk ketika melihat anak didiknya harus menempuh perjalanan sejauh 2 kilometer menuju sekolah darurat di SDN Margaasih. Beberapa siswa terpaksa harus melewati genangan, karena orangtuanya masih tetap bertahan di daerah genangan. "Sampai mati pun aku tak mau pindah dari tanah leluhur ini, mau pindah juga ke mana, pemerintah belum membayar ganti rugi sepeser pun," katanya.

Menurut tokoh pemuda Wado, Maulana Yaksa, masih ada pelajar yang terpaksa melintas kawasan genangan. Akibat orangtuanya masih bertahan di kawasan genangan karena hak-haknya belum diberikan.Yang lebih mengerikan para pelajar itu harus melintas genangan dengan ketinggian air 50 centimeter. “Jalannya memang sudah terputus. Dari Dusun Bojongsalam menuju Dusun Bantarawi Desa Padajaya Kecamatan Wado harus melewati genangan. Saya masih melihat ada anak yang melintas genangan.

Melihat kondisi yang menyedihkan tersebut, Herman Suryatman mantan Kadisdik SUmedang yang juga penganggas Forum Sumedang Motekar berusaha mencari bantuan sana-sini untuk menyelamatkan anak sekolah yang masih tinggal di kawasan genang. Alhasil Disdik Jawa Barat menyerahkan bantuan paket sepatu boots, jas hujan, dan ATK sebanyak 180 paket. Penyerahan dilakukan SDN Sindangasih.

"Bantuan ini sangat berarti buat kami yang selama ini menempuh perjalanan cukup jauh menuju sekolah dgn medan berlumpur disertai hujan 'ngepruy' hmpir setiap hari," kata Tita Rostiawati guru SD Sindangasih.

Sementara itu Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang sudah menyediakan lokasi belajar bagi korban waduk Jatigede
Menurut Kadisdik Sumedang Eem Hendrawan ada 6 lokasi pembangunan sekolah SD baru di luar genangan Waduk Jatigede, antara lain 4 lokasi di wilayah Kecamatan Wado, yakni di Blok Pengantingan dan Blok Pangangonan Desa Wado, Blok Pamondokan Desa Padajaya dan Blok Pasir Sireum Desa Cisurat. Sementara 2 lokasi lagi di wilayah Kecamatan Darmaraja, yakni di Blok Hakulah, Dusun Baros Desa Pakualam (lokasi tenda-red), dan Dusun Cisoka Desa Jatibungur.

Namun bangunan sekolah itu masih darurat sebatas memakai atap dan genting, tembok dua lokal RKB disekat tripleks dan lantainya sementara floor semen. Namun, setiap sekolah akan bangun WC bantuan dari BAZ (Badan Amil Zakat) Kab. Sumedang. Kondisi itu, sehubungan anggarannya diambil dari perubahan anggaran Pemprov Jabar senilai Rp 1,2 miliar. Anggaran sebesar itu, untuk membiayai pembangunan 6 sekolah baru masing-masing Rp 200 juta untuk 2 RKB. Terlebih karena tidak mungkin pengerjaannya melalui prosedur pelelangan projek karena waktunya terbatas, sehingga pengerjaannya melalui juksung (penunjukan langsung). 

sumber: jurnalpriangan.com portal berita Priangan

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun