Mohon tunggu...
Prov. D. Adhi Putra
Prov. D. Adhi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Dicaci maki tidak tumbang, disanjung dijunjung tidak terbang.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Perang Tiket "Udara Vs Darat"

27 Mei 2019   10:00 Diperbarui: 27 Mei 2019   10:02 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudik adalah sebuah tradisi di Indonesia yang memanfaatkan hari libur mereka untuk pulang kampung. Selama kegiatan itu, biasanya mereka silaturahim ke rumah sanak saudara dan tetangga. Selebihnya adalah liburan keluarga. 

Dewasa ini, berbagai armada disiapkan untuk mendukung masyarakat Indonesia melakukan mudik lebaran. Pemerintah menyiapkan berbagai infrastruktur untuk membantu kenyamanan jalur mudik lebaran. Tak hanya infrastruktur, namun berbagai personil kepolisian dan dishub dikerahkan untuk memantau dan menertibkan arus mudik lebaran.

Sayangnya, fasilitasi itu tak dapat dinikmati setiap orang. Bagaimana tidak? Untuk kawan-kawan yang akan mudik lebaran dengan menyebrang pulau harus rela merogoh kocek lebih dalam. 

Benar, harga tiket pesat sampai hari ini tak kunjung mengalami penurunan. Pesawat sebagai alternatif transportasi udara yang dapat memangkat waktu perjalanan kini terlihat sanagat mewah untuk dinikmati. 

Tak mau kalah dengan armada mewah itu, pasukan armada darat mencoba untuk meraup penumpang lebih banyak dan mengembalikan pasar mereka. Berbagai perusahaan bus travel mulai menggencarkan promo dan memasang tarif dengan menambah layanan shuttle sebagai pemanis layanan mereka. Namun demikian, kabar tak sedap dikeluarkan oleh pengelola jalan Tol. 

Sebagaimana dikabarkan dalam ekonomi.bisnis.com, beberapa tarif tol. Misalnya, tarif Tol Japek yang melambung dari Rp 2.500 jadi Rp 12.000. Salah satu yang menyebabkan melambungnya tarif itu adalah adanya perubahan sistem transaksi dan pentarifan di ruas Jakarta-Cikampek seiring dengan relokasi Gerbang Tol (GT) CIkarang Utama ke GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip, jelas PT Jasa Marga Tbk.

Sebagai sesama pengguna jalan darat, PT. KAI meluncurkan Luxury 2 sebagai salah satu layanan unggulan. Setelah sukses dalam peluncuran Luxury 1 pada 2018 lalu, kini PT. KAI kembali memunculkan kelas LUxury nya. PT. KAI berkomitmen untuk menyediakan pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Gerbong mewah itu dibandrol dengan promo 750 ribuan. Kenyamanan bak pewasat kelas bisnis kini dapat dinikmati oleh pengguna kereta api. 

Fasilitas yang ditawarkan untuk kelas luxury 2 ini diantanya adalah  kursi yang dapat direbahkan hingga 140 derajat secara elektrik, kursi yang bisa diputar 180 derajat, sandaran kaki elektrik, televisi, USB charging power source, foldable food tray, bantal, selimut, handuk wajah, lampu baca, coffee bar dan masih banyak fasilitas lainnya. Bahkan PT. KAI menyiapkan seorang pramugari khusus untuk memaksimalkan pelayanan.

Namun demikian, PT. KAI menyampaikan bahwa luxury 2 ini baru dapat dinikmati di jalur Gambir-Solo Balapan, Gambir-Yogkatarta, Gambir-Malang. Jadi mana layanan tranportasi yang akan kalian pakai untuk mudik lebaran kali ini? Mobil pribadi atau pakai motor kali ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun