Mohon tunggu...
Jemmi Saputera
Jemmi Saputera Mohon Tunggu... Jurnalis - Pekejaan Jurnalis, Tamatan S1 Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang

Wartawan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diamku Mutiara Doa

5 Januari 2022   21:46 Diperbarui: 5 Januari 2022   21:59 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang sujud: Foto merdeka.con


Oleh : Jemmy Saputera

Dua belas sasih aku diam
Itu karena kau lalim lagi dzalim
Dua belas sasih aku diam
Itu karena aku tak punya pilihan

Dua belas sasih aku diam
Cuma beralas kesabaran jadi harapan
Dua belas sasih aku diam
Itu karena sulut percikan apimu dalam sekam

Tuan..
Mungkin bagimu bejana yg kau belah tiada harganya
Tapi bagiku, dia adalah sumber mata air kehidupan
Dua belas sasih aku diam dibalut mutiara doa

Tuan, kau harus tahu dengan sadar
Hanya itu hartaku untuk mengadu
Tuan, kau harus tahu
Wiyatha mandala ditabir dinding yang terbakar
Itu karenamu, karena kedzaliman yang kau tebar

Dalam sujud panjangku
Kuketuk pintu langit, kudobrak malam dengan kidung-kidung indah
Dalam sujud panjangku
Sadarku, kau terlalu angkuh..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun