Menurut saya teori ini sangat bagus, namun banyak yang belum mengetahui tentang Teori Hijau dan  sepertinya agak sulit untuk diterapkan apalagi dizaman modern ini. Banyaknya pabrik dan gedung-gedung pencakar langit membuat lingkungan dan alam memburuk. Ditambah kurangnya kesadaran manusia dalam menjaga lingkungan dan alam.
Namun tidak semua manusia tidak perduli dengan lingkungan, masih banyak yang perduli dengan lingkungan dan membentuk komunitas atau organisasi seperti Greenpeace. Greenpeace adalah suatu lembaga swadaya masyarakat, organisasi lingkungan global, yang memiliki cabang di lebih dari 40 negara dengan kantor pusat di Amsterdam, Belanda.
Baca juga: Liberalisme dalam Hubungan Internasional: Merespon Covid-19 Tanpa Lockdown
Teori hijau ini muncul dan turut hadir untuk memberikan pandangannya dalam Hubungan Internasional sejak tahun 1960-an atau sekitar abad ke-20. asal mula dari kemunculan Green Politics atau Teori Hijau tersebut dibagi menjadi tiga bidang spesifik, yakni ilmiah/teknologi, filsafat/etika dan politik.Â
Teori ini memiliki tiga asumsi dasar yakni penolakan konsep anthropocentric atau human-centered, semakin bertambah penduduk maka lahan alam akan semakin berkurang dan suberdaya alam cenderung rusak atau terabaikan, serta adanya konsep desentralisasi.
Source :
Hubungan Internasional Green politics
Teori Hijau
Green peace
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H