Semarang (25/07) Â Alat cuci tangan yang selama ini digunakan oleh masyarakat dapat menjadi tempat bersarangnya jentik-jentik nyamuk sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit seperti malaria. sehingga dapat mencegah munculnya jentik-jentik nyamuk dan juga menyaring air yang digunakan untuk mencuci tangan. Terutama dalam masa pandemi Covid-19 dimana masyarakat perlu lebih sering mencuci tangan. Selain dapat menyaring jentik-jentik nyamuk, alat ini nantinya diharapkan juga dapat menyaring bakteri dan kandungan bahan kimia yang berlebihan sehingga air yang digunakan selain dapat digunakan untuk mencuci tangan, dapat digunakan untuk keperluan lainnya tanpa perlu khawatir akan kehigienisannya. Program kerja ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat mengingat minimnya pengetahuan masyarakat tentang menjaga kebersihan diri, yang kemudian mengakibatkan masyarakat kurang mematuhi protokol kesehatan, terutama seperti mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas. Penyebaran Covid-19 dapat menular pada tempat-tempat umum seperti tempat makan, tempat ibadah dan lainnya. Covid-19 juga dapat menempel pada tangan dan makanan yang kurang dijaga kebersihannya, sehingga program kerja kedua ini bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat pentingnya memcuci tangan sebelum melakukan aktivitas apapun sehingga dapat terhindar dari virus Covid-19.Â
Isi dari filter air ini cukup simpel yakni : Batu Zeolite, Carbon Aktif, Ijuk,Pasir Aktif, Filter Aquarium, Kerikil, dan batuan dari Kali yang semua bahan tersebut telah dicuci dengan bersih.
Cara menggunakannya, jika sudah terkumpul semua bahan maka masukan bahan berurutan seperti ini
dari Bawah ke Atas:Â
1. Batu Zeolite (paling bawah)
2.Filter Aquarium
3.Pasir Aktif
4.Ijuk
5.Kerikil