Pengakuan itu bukan pada konteks nilai-nilai kepercayaannya melainkan eksistensi keberagamaan itu.
2. Sikap mengakui akan melahirkan sikap yang saling menghargai dan menghormati.
Menghargai dan menghormati tidak mutlak di wujud-nyatakan dalam bentuk-bentuk tindakan saling memberi selamat dan saling menghadiri perayaan-perayaan keagamaan satu dengan yang lainnya. Sikap menghargai dan menghormati sangat relevan bilamana di wujud-nyatakan dalam bentuk cara hidup yang dapat berdampingan walau berbeda keyakinan, dan tanpa saling bermusuhan. Sehingga yang ada adalah saling berlomba untuk menciptakan citra diri yang baik berdasarkan nilai-nilai hukum yang berlaku serta nilai-nilai agama yang kita yakini masing-masing. Dengan citra diri itu akan menjadi kesaksian yang faktual dan kemudian dapat menjadi kesaksian atas kebenaran yang sejati dari setiap agama yang ada. Maka terciptalah masyarakat yang rukun dan sejahtera.
Merdeka.!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H