Mohon tunggu...
Dapot Nainggolan
Dapot Nainggolan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sejarah Gereja, Litugika, Musik Gereja STT Pelita Dunia

Dosen Sejarah Gereja, Litugika, Musik Gereja STT Pelita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepingan Mozaik Toleransi yang Dilupakan

7 Mei 2021   12:31 Diperbarui: 7 Mei 2021   12:39 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengakuan itu bukan pada konteks nilai-nilai kepercayaannya melainkan eksistensi keberagamaan itu.

2. Sikap mengakui akan melahirkan sikap yang saling menghargai dan menghormati.

Menghargai dan menghormati tidak mutlak di wujud-nyatakan dalam bentuk-bentuk tindakan saling memberi selamat dan saling menghadiri perayaan-perayaan keagamaan satu dengan yang lainnya. Sikap menghargai dan menghormati sangat relevan bilamana di wujud-nyatakan dalam bentuk cara hidup yang dapat berdampingan walau berbeda keyakinan, dan tanpa saling bermusuhan. Sehingga yang ada adalah saling berlomba untuk menciptakan citra diri yang baik berdasarkan nilai-nilai hukum yang berlaku serta nilai-nilai agama yang kita yakini masing-masing. Dengan citra diri itu akan menjadi kesaksian yang faktual dan kemudian dapat menjadi kesaksian atas kebenaran yang sejati dari setiap agama yang ada. Maka terciptalah masyarakat yang rukun dan sejahtera.

Merdeka.!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun