Mohon tunggu...
Danz Suchamda
Danz Suchamda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya seorang spiritualis, praktisi meditasi, penulis. Hidup ini saya pandang sebagai sebuah meditasi yang mengalir sepanjang waktu. Dan manakala kita melihat dunia dalam persepsi termurnikan, sekaligus berani telanjang terhadap apa yang ada; maka dunia ini menjadi begitu berwarna, bercahaya, bernuansa pendar, dan menguak berjuta makna yg berlapis-lapis.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hebatnya Wanita Nusantara

1 Januari 2017   15:42 Diperbarui: 1 Januari 2017   15:52 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia adalah putri dari Gayatri Rajapatni. Ia adalah pewaris tahta ketiga dari ayahnya Shri Kertarajasa. Dikarenakan pengganti Kertarajasa yang pertama yaitu Jayanegara ternyata kurang becus memimpin negeri sehingga banyak pergolakan dan pertumpahan darah. Jayanegara sendiri akhirnya terbunuh dalam sebuah pemberontakan. Akan tetapi ia tidak memiliki putra penerus. Oleh karena itulah maka Tribhuwana diangkat menjadi Rajāputrī  Majapahit (dan ini bukan yg pertamakalinya perempuan menjadi raja di Nusantara). Dan sebagai Rajāputrī, ia memiliki prestasi yang luar biasa, yaitu : menghancurkan kerajaan Chola (Kerajaan asing dari India yang mengalahkan Kerajaan Srivijaya di Sumatera).

Ia bergelar Sri Tribhuwana Wijayatunggadewi Maharajasa Jayawishnuwardhani. Memimpin negeri selama 20 tahun.

Dan dialah ibu dari Prabu Hayam Wuruk yang terkenal bersama patihnya yaitu Gajah Mada dalam menyatukan wilayah Nusantara yang membentang dari sekarang wilayah Kamboja hingga Papua.

Akhir kata, ini bukanlah bermaksud membuat semua daftar wanita Nusantara yang berjasa bagi umat manusia, rakyat, bangsa dan negerinya. Masih banyak yang lain. Tetapi mengingat ruang dan tempat yang terbatas, saya cukupkan sampai disini saja. Yang terpenting adalah bahwa generasi muda , khususnya kaum perempuan, hendaklah terbuka matanya terhadap potensi kemampuan yang kalian miliki. Jangan menyerah pada kondisi, jangan mau hanya jadi pemanisnya lelaki, dan yang penting jangan bermental perempuan simpanan.

 Rahayu!

Note : Karena dijaman dahulu belum ada fotografi, maka kalian harus bisa puas cukup dengan melihat ukiran patungnya -- yg tentu saja sudah mengalami hagiografi (penambahan embel-embel dan ornamen utk memuliakan karena rakyat mengaguminya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun