Mohon tunggu...
Danz Suchamda
Danz Suchamda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya seorang spiritualis, praktisi meditasi, penulis. Hidup ini saya pandang sebagai sebuah meditasi yang mengalir sepanjang waktu. Dan manakala kita melihat dunia dalam persepsi termurnikan, sekaligus berani telanjang terhadap apa yang ada; maka dunia ini menjadi begitu berwarna, bercahaya, bernuansa pendar, dan menguak berjuta makna yg berlapis-lapis.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

15 Pintu Setan

23 Februari 2011   02:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:21 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cleo Bella : 15 pintu syaitan yang ada didalam diri kita 1- pintu marah 2- cinta dunia 3- kebodohan (keengganan menghadiri majlis ilmu) 4- panjang angan-angan 5- rakus 6- bakhil 7- suka pada pujian 8- riak 9- ujub (merasa kagum) 10- takut dan gelisah 11- buruk sangka 12- memandang rendah pada orang lain 13- merasa suka pada dosa 14- merasa aman daripada pembalasan "ALLAH" 15- putus asa daripada rahmat "ALLAH" Daniel Suchamda : ciri yang paling khas dari setan itu : tipu daya. Mengapa tidak tercantum dalam daftar 15 itu? Kalau 15 dalil itu saya ekuasi dengan sifat tipu daya setan , maka bisa jadi si setan berkata begini untuk menjerumuskan: 1- janganlah marah kepada sodara seiman, kalau diluar kelompok boleh marah atau sekalian bunuh saja. 2- janganlah cinta dunia, kecuali hal2 yg sudah saya ijinkan di ayat2ku 3- jangan bodoh membaca buku2 bodoh, pintarkanlah dirimu hanya membaca buku2ku, diluar itu adalah sesat 4- janganlah berangan-angan kepada dunia, berangan-anganlah utk "suci" (menurut definisiku) 5- jangan rakus, tapi kalau rakusmu tak tertahan, lakukanlah dalam namaku. Nanti kuberi petunjuk hukum untuk menyalurkan nafsumu secara absah. 6- janganlah bakhil (kikir) kepada orang2 yg memerlukan dana utk perang membela yg kau idolakan 7- janganlah suka dipuji, biarkanlah dirimu dihina. Dengan demikian engkau akan semakin merasa tertindas dan semakin membenci mereka. 8- janganlah riya (pamer kebajikan), oleh karena itu janganlah bersaksi kalau engkau sudah melakukan kebajikan (supaya orang lain tidak terinspirasi oleh kebajikanmu). 9- janganlah ujub (merasa diri lebih baik), oleh karena itu dengarkanlah selalu perkataan imam2ku tanpa menolaknya/kritis. 10- janganlah takut / gelisah, karena engkau sudah kunjanjikan menang. Bertempurlah. 11- janganlah buruk sangka kepada sodara seimanmu, tapi hati2lah terhadap penyesat2 diluaran. 12- janganlah memandang rendah kepada orang lain, kecuali mereka merendahkan dirinya sendiri (karena tidak mengikuti apa yang kudalil-kan). 13- janganlah suka kepada dosa, lakukanlah hal2 yg kuperintahkan krn itu pasti bukan dosa, jadi gak usah dipikir2 lagi. 14- janganlah merasa aman dari pembalasan "Allah", oleh karena itu kamu harus mendengar petunjuk2ku tanpa membantah. 15- jangan putus asa, berperanglah sampai hari kiamat kepada musuh2ku yg nanti daftar hitamnya kuberikan pada pimpinanmu. Saya hanya ingin memberitahu, bahwa rumusan hanyalah rumusan. Sebuah tulisan. Bagaimana kita mengartikannya, itu tergantung diri kita masing2. Bila batin kita gelap, tipu daya setan mudah sekali menyelinap mengartikan rumusan itu secara keliru. Ingatlah, disamping tipu daya, sifat setan adalah api kebencian. Ia selalu berupaya membuat manusia saling mengeliminasi satu dengan yg lain, apapun caranya. Ya apa ya? Saya hanya ingin mengajak kita semua berhati-hati, sangat berhati-hati, karena setanpun bisa menyamar sebagai malaikat terang. Allah memberikan kita nalar sehat untuk mampu membedakan. Dunia ini tidak hitam putih. Bukan kalau marah pasti tidak baik, atau kalau tidak-marah pasti benar. Baik, Benar dan Bijaksana pun adalah 3 kata yg mengandung kedalaman makna yang berbeda. Baik belum tentu Benar. Benar belum tentu Bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun