Mohon tunggu...
Danz Suchamda
Danz Suchamda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya seorang spiritualis, praktisi meditasi, penulis. Hidup ini saya pandang sebagai sebuah meditasi yang mengalir sepanjang waktu. Dan manakala kita melihat dunia dalam persepsi termurnikan, sekaligus berani telanjang terhadap apa yang ada; maka dunia ini menjadi begitu berwarna, bercahaya, bernuansa pendar, dan menguak berjuta makna yg berlapis-lapis.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Spiritual Free Will

19 Agustus 2014   16:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:09 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

JK : Spirituality is not relegion, because relegion devide people

DS : Yes! Religion divides, spirituality unites.

Oleh karena itu jangan heran ya bila di masa kini banyak sekali orang yang menentang agama, di dalam maupun di luar negeri. Tahukah mengapa?

Bukan karena hati manusia telah mengeras menentang Tuhan, tetapi justru Tuhan secara ajaib justru hadir berada dalam hati mereka untuk menentang setiap kepalsuan. "Tuhan-tuhan" palsu ciptaan manusia ahli agama. Kerinduan terhadap kesejatian memunculkan semangat yg menyala-nyala membawa mereka mencari ke tempat-tempat yg jauh, dengan pengorbanan yang tidak sedikit. Akal Budi yang menjadi mata untuk menilai membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
Karena agama2 saat ini pd umumnya telah menjadi false bearer of God....spiritnya telah padam tinggal onggrongannya. Onggrongan = tinggal wadag kasarnya tanpa jiwa. Mungkin dulu awal2nya spirit itu memang menyala, tapi karena diturunkan secara ambisius dari generasi ke generasi, copy dari copy dari copy....dengan hanya menekankan formalitasnya....maka tanpa disadari bahwa lentera yg diusung2nya sudah padam apinya sejak lama. Hanya simulacra. Dan mereka menggunakan tongkat untuk membungkam mereka yang melihat kenyataan itu. Bahkan di masa lalu, orang-orang tercerahkan justru dibunuhi dengan berbagai macam tuduhan fitnah yang mengerikan. Itulah kenyataan sejarah mengapa dunia penuh dengan onggrongan.
Oleh karena itu, kita yang merasa tergerak hatinya, mencari kembali api spirit yang masih tersisa menyala lirih di berbagai sudut gelap terpencil dari berbagai belahan dunia dari berbagai individu tak dikenal yg mewarisi nyala itu, yg memeliharanya secara sembunyi2 karena ancaman terpaan badai politik agama. Beberapa di antara kita beruntung utk tersambung dengan nyala itu untuk menyalakan diri sendiri, dan kemudian mengobarkan kembali nyala api itu ....menjalarkannya ke sekeliling kita agar bersama-sama dapat melihat menembusi kegelapan dunia yang pekat. Walau masih samar-samar, tapi saya merasa ada harapan.
BS : Religion is Ritual ... Freedoooom is Spiritual...
Religion divides.... Spirituality Unites...
Religion is shallow... Spirituality is deep...
Religion base on fear,,, Spirituality is Love...

Religion is slavery... Spirituality is liberty...
Religion is submission... Spirituality is freedom...
Religion Sleep... Spirituality Awake...
Religion dead... Spirituality Alive...
Religion answer... Spirituality Inquiry...

DS : Spirituality is the root of religion
If the root is cut, then the tree is dead.
Tree of Death.

BS : Spirituality is Tree of Life... Religion is Tree of Death
Spirituality is Free Will... Religion is Restricted Will...

DS : Dead Tree. For making a stick of punishment and slavery out of its slumber.
Living Tree. Emits O2. Free Breaths. Cool atmosphere.
Only living tree will become Tree of Wisdom growing back into Eden.

KJA : Thanks..ini sangat membantu sebagai penyambung pengertian dari sebuah kebingungan...

DS : Orang yang egois akan melihat Tuhan sebagai sosok The Biggest Ego. Hukum alam (sunatullah) pun dilihat sebagai sebuah tindakan egois (dimana manusia adalah 'korban'nya). Lalu disitu terjadilah barter atau tawar-menawar untuk perlindungan dan keselamatan, antara Tuan dan hamba. Tuhan adalah external force...ada diluar sana, yang perlu kita lakukan adalah menyembah-nyembahNya atas imbal balik sesuai perjanjian. Itulah agama.

Tapi spiritualitas tidak melihatnya demikian. Spiritualitas adalah metode untuk menjadikan diri selaras dengan aspek2 Ketuhanan dan hukum alam sehingga terjadi transformasi dalam diri. Bila dalam diri terjadi transformasi yang selaras dengan kehendak Tuhan cc.hukum alam itu -- dikatakan sebagai Realitas-- maka yang terjadi adalah mutual partnership. Karena Tuhan hadir dimana-mana Maha Meliputi. Termasuk hadir secara aktif dalam / melalui jiwa setiap mahluk. Maka terjadilah co-creationship. Itulah spiritualitas.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun