Mohon tunggu...
Daniel
Daniel Mohon Tunggu... -

:) semangat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pencitraan Ala Prabowo

19 Juni 2014   06:36 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:10 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ada satu hal yang menarik yang luput dari pengamatan kita kebanyakan, apalagi yang menyaksikan debat capres yang kedua hanya melalui streaming atau yang telat menonton. apalagi bagi para pendukung hebat prabowo-hatta,

hal ini terjadi ketika para capres-cawapres berkumpul dalam satu ruangan ,sesaat sebelum dimulai debat , sebagaimana adat dan natur kesopanan orang indonesia pada umumnya, yaitu cipika-cipiki , disini terlihat dengan sangat-sangat jelas prabowo subianto MENOLAK untuk cipika-cipi dengan Jokowi, entah bagaimana perasaan jokowi saat itu ditolak dan disorot secara live? sangat jelas terlihat "keangkuhan" prabowo , saya yakin-seyakinnya bagaimana perasaan kita semua ketika jika jabat tangan persahabatan kita ditolak mentah-mentah oleh orang yang hendak kita salami.

dari sini terlihat jelas mana pencitraan mana yang tidak, bagaimana prabowo dalam ruangan yang terbuka seperti dalam arena debat I dan arena debat II begitu lihai dalam memainkan gesture dan begitu memahami psikologis masyrakat indonesia, yang tidak terlalu simpatik dengan konfrontasi langsung secara verbal. dimana kesopanan dan tata krama masih merupakan nilai penting bagi kebanyakan masyrakat indonesia.

alasan mengapa saya mengatakan ini pencitraan Prabowo :

dalam debat capres&cawapres I
ketika prabowo datang dan langsung melakukan cium pipi, saat itubegitu banyak pendukung prabowo yang mengkritik cara jokowi cipika-cipiki yang terlihat kekakuannya menggunakan dahinya, banyak yang mengatakan jokowi menunjukkan keangkuhan dan kesombongan

dalam debat capres II
apalagi dalam debat kali inisangat indah dan elegant sang prabowo memainkan gerak badannya ketika:
- masuk arena langsung menghampiri dan saling mencium pipi
- ketika mengakui program jokowi serta menghampirinya seketika itu juga dan berpelukkan.

tapi bukan gestur dan pencitraan palsu yang ingin kita lihat, orang mungkin mengkritik kekakuan jokowi dan memuji kelihaian orasi lawannya, tapi kekakuan itulah bukti bahwa beliau bapak jokowi merupakan seorang yang jujur dan apa adanya bukan seorang yang berpura-pura.

dan ingat!!! kita bukan mencari orator ulung, tapi yang kita cari sekarang adalah seorang jujur yang akan memimpin bangsa kita ini dengan ketulusan hati.

dengan ini pula saya tautkan sepenggal cuplikan moment yang tertangkap oleh kamera, momen dimana prabowo menolak kesopanan jokowi.

penulis hanyalah orang yang mencintai indonesia lebih dari apapun

disini video nya

http://www.youtube.com/watch?v=GPcnOVlgZqU

disini video nya

http://www.youtube.com/watch?v=GPcnOVlgZqU

nitip tulisan sendiri :

tongsis

http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2014/06/18/tongsis-vs-cara-bahela-667525.html

pencitraan prabowo

http://politik.kompasiana.com/2014/06/18/pencitraan-ala-prabowo-667531.html

bangkitnya dinasti buble

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun