Coral Garden (terumbu karang) adalah salah satu ekosistem laut yang paling penting sebagai sumber makanan, habitat berbagai jenis biota komersial, menyokong industri pariwisata, menyediakan pasir untuk pantai, dan sebagai penghalang terjangan ombak dan erosi pantai. Seiring meningkatnya aktivitas penambangan laut di sekitar area Pantai Rebo, sehingga menimbulkan berbagai tekanan terhadap kondisi terumbu karang di kawasan tersebut. Oleh karena itu, dilakukan pemasangan artificial reef pada coral garden di area perairan Pantai Rebo sebagai upaya restorasi terumbu karang dan pengaman Pantai Rebo.
Tujuan adanya inovasi ini adalah memberikan dampak berupa restorasi terumbu karang untuk mengganti dan memperbaiki keadaan terumbu karang di Pantai Rebo yang memiliki potensi keanekaragaman jenis biota laut dan ekosistem. Terumbu karang buatan atau artificial reef juga dapat memiliki peranan sebagai pelindung pantai dari pengikisan gelombang air laut atau abrasi.
Asal usul ide inovasi berdasarkan gagasan karyawa PT Timah bidang reklamasi laut yang diperoleh dari pengamatan saat monitoring dan evaluasi program coral garden sehingga penenggelaman media artificial reef perlu dilaksanakan sebagai upaya penurunan tingkat mortalitas terumbu karang sebagai satwa yang dilindungi.
Program Inovasi “Coral Garden” merupakan pionir yang tidak ditemukan dalam industri sejenis berdasarkan Buku Best Practice dan Inovasi Tahun 2019, 2020, 2021, dan 2022 yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sebelum program, pertumbuhan coral di Pantai Rebo lambat. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas penambangan yang menimbulkan turbulensi sedimen yang dapat memperlambat pertumbuhan coral. Kemudian dilakukan upaya untuk mempercepat pertumbuhan coral dengan pemasangan artificial reef menggunakan metode hybrid. Metode hybrid merupakan metode campuran yang dibuat dengan menggabungkan atau mengkombinasikan dua elemen yang berbeda. Dalam hal ini, metode hybrid yang digunakan akan menggabungkan dua elemen berbeda yaitu benda dan laut. Benda yang dimaksud disini adalah artificial reef yang terbuat dari besi berbentuk kubah. Upaya pemasangan ini, dapat memiliki peranan sebagai pelindung pantai dari pengikisan gelombang air laut atau abrasi sehingga pertumbuhan terumbu karang menjadi lebih cepat.
Program Inovasi perlindungan keanekaragaman hayati merupakan tipe inovasi perubahan komponen karena kegiatan ini merupakan improvement dalam upaya penurunan tingkat mortalitas terumbu karang. Perubahan penambahan artificial reef ini memberikan keuntungan bagi ekosistem Laut Rebo yang menjadi lebih baik.
Program pemasangan artificial reef pada coral garden ini akan berdampak positif bagi lingkungan yaitu semakin tingginya tingkat pertumbuhan terumbu karang di Pantai Rebo. Hal ini dapat dilihat pada tingkat mortalitas terumbu karang sebelum dan setelah program. Nilai indeks mortalitas yang mendekati 0,00 maka menunjukkan hampir tidak ada kematian karang, sedangkan jika nilai mendekati 1,00 maka menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan dari karang hidup menjadi karang mati.
Selain berdampak pada lingkungan, inovasi ini memiliki dampak pada aspek lain yaitu nilai tambah ekonomi. Dengan pemasangan artificial reef pada coral garden maka terumbu karang di Pantai Rebo tidak akan punah, sehingga ekosistem laut akan baik dan terjaga. Kondisi pantai yang memiliki ekosistem dan lingkungan yang baik tentu akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Rebo. Hal ini yang akan berdampak pada nilai tambah ekonomi daerah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H