Mohon tunggu...
Dany Saragih
Dany Saragih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Just read my blog. That's me.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Untukmu Bidadariku

9 Agustus 2010   15:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mencintaimu, aku melihat berkas berkas harapan terpancar akan hariku yang penuh kedamaian. Dan saat cinta itu memelukku kembali, semakin terpatri tajam akan hari mesra dalam suka duka kelak kita bersama. Resapilahlah disitu ada inginku dan inginmu bersatu padu, menyatakan kekuatan hati kita untuk saling memilih dan memiliki. Begitulah sampai nanti hanya ada kita berdua yang berselimut di peraduan malam, penuh gairah dan hasrat mempesona.

Jangan pernah lepaskan genggaman tangan kita. Dalam cinta tak ada pengkhianatan, yang ada hanyalah kesalahan insan yang memerlukan hati yang besar nan gagah untuk memaafkan. Dan jika memang pengkhianatan yang lahir dari diri kita, ketahuilah bahwa cinta kita telah sirna. Hatiku kan menghitam pekat, membeku bahkan tak lagi berdenyut ketika mendengar namamu. Langkahku akan berjalan lunglai, senyumku akan hambar dan tatapan mataku akan kosong tak dapat mencari dan hanya menanti. Masa itu seolah hantu yang amat menggeluti pikiranku dan bahkan bermimpi pun aku tak sanggup melakukannya. Mungkinkah ini berarti betapa besarnya rasa ini padamu, tak ingin kehilanganmu sedetikpun sebagai tanda masih memerahnya jiwaku.

Jangan ragukan ku, karna ku tak pernah ragu untuk menginginkanmu. Kegalauanku bukan karena aku meragukan cinta sucimu, melainkan rasa dalam jiwaku yang kerap menguji kepatutanku untuk dicintai. Kesalahan-kesalahan di masa lalu dan mungkin kelak olehku, akan menghiasi harimu bidadariku. Beriku maaf, dan kuyakin kau pun menyanggupinya. Redam emosi dan egois yang kadang hinggap di hidupku dengan kelembutanmu, dan aku berjanji sepanjang langkahku untuk secuil senyummu, tawamu dan bahagiamu.

Memang tak mudah, ini ibarat mimpi. Tapi disaat kita bersama bukankah kau rasakan kekagumanku akan cinta yang terpancar kuat dari sorot matamu? Sungguh hangat belaian tanganmu itu, damai rasanya duduk di sampingmu, menatap matamu, menyentuh rambutmu, mendengar nada suaramu yang berbisik di telingaku. Kan kujaga kau selalu dengan rasa sayang setulus jiwa rasa, rasa cinta yang saling bercumbu dan tak pernah padam api asmaranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun