Cold was my soul, untold was the pain. I faced, when you left me a rose in the rain. So I swore to the razor that never enchained. Would your dark nails of faith be pushed through my veins again..
Penggalan Lirik Lagu band Cradle of Filth - "Nymphetamine"
[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Ilustrasi | DARK FUNERAL, band Black Metal asal Swedia. (morbidmusik.blogspot.com)"]
Persepsi Umum tentang Musik
Secara teori, musik lahir karena adanya unsur-unsur instrinsik yang telah membentuknya. Unsur-unsur tersebut di antaranya suara (bunyi), ritme, nada, melodi, dan harmoni (sumber). Masing-masing unsur memiliki definisi dan fungsi tersendiri yang jika semuanya dipadukan (berharmonisasi), akan melahirkan sebuah komposisi musik.
Sesuatu apapun yang melahirkan bunyi dapat diartikan sebagai sebuah musik jika saja ia mampu memenuhi unsur-unsur tadi. Teori inilah yang kemudian membatasi kita untuk tidak dapat mendefinisikan suara gelas yang pecah, knalpot yang bising, desir ombak, ataupun ledakan petasan sebagai sebuah musik. Sebab, meskipun sama-sama mengeluarkan bunyi, eksistensi bunyi mereka tidak mengandung unsur-unsur nada, ritme, melodi, dan harmoni di dalamnya.
Musik adalah Karya Seni untuk Didengarkan
Sekalipun ia hanya berupa instrumental, musik akan tetap punya kemampuan untuk menstimulus respons alam bawah sadar kita yang mendengarkannya, dan antara jenis musik yang satu dengan jenis musik lainnya akan mengundang respons yang berlainan pula. Sebagai simulasi, cobalah kita putar lagu dangdut, kemudian selang satu menit kita ganti dengan memutar musik bertema meditasi. Kira-kira apakah respons kita akan sama terhadap keduanya? Jawabnya tentu tidak, bukan?
Musik merupakan Media Komunikasi
Kita tahu bahwa musik merupakan alat bagi si penciptanya (baca: termasuk komposer/penata lagu-nya) untuk meluapkan isi perasaannya, emosinya, pikirannya, ataupun segala bentuk apresiasi gagasannya. Luapan itu dibalut ke dalam angka atau simbol notasi dan seringnya ditambahi unsur lirik atau syair lagu. Musik akan menyimpan pesan tertentu yang akan melahirkan keseragaman maupun keberagaman interpretasi bagi para pendengarnya.
Ketika si pendengar musik (baca: penikmat musik) merasa turut hanyut ke dalam ruang ekstasenya saat mendengarkan sebuah musik, hal ini menunjukkan kepada kita bahwa musik tersebut telah berhasil mengomunikasikan pesan yang terkandung di dalamnya sehingga timbul semacam interaksi secara tidak langsung antara si pencipta dengan si pendengarnya.
===
Musikalitas Black Metal
Jika menggali sejumlah referensi tentang sejarah awal pengenalan musik black metal dari band-band senior mereka seperti Venom dan Mayhem pada rentang tahun 1982-1983 dulu --yang keduanya diklaim sebagai penggagas pertama kelahiran genre musik ini-- kita akan merasakan adanya perbedaan yang cukup jelas pada perkembangan musikalitas genre ini. Jika dulu kedua band tersebut masih membawakan pola permainan musiknya yang terpengaruhi gaya musik thrash metal, maka seiring perkembangan lahirnya band-band di generasi berikutnya, gaya musik black metal yang kini dikenal cenderung lebih memunculkan gaya musik gothic, vampiric, maupun symphonic metal. Bahkan kini muncul juga yang mengusung tema Depressive Black Metal (salah satu band yang sering membawakan tema ini adalah Silencer).